"Ada apa Angela?"
Saat ini, Angela duduk berhadapan dengan Daisy di sebuah cafe yang letaknya tepat di samping gedung kantor. Ia menatap perempuan itu dengan tenang, meskipun tahu bahwa suasana diantara mereka begitu tegang.
"Daisy, maaf ya kalo aku ganggu waktu-"
"Udah buruan ngomong, gak usah basa basi."
Daisy memotong ucapan Angela. Ia menatap Angela dengan tatapan yang berbeda dari biasanya. Cara ia berbicara juga sudah berbeda.
Kini Angela menyadarinya. Ia sudah berhasil memancing Daisy untuk menunjukkan bagaimana sesungguhnya perasaan tidak suka Daisy terhadapnya. Perempuan ini pasti terbakar api cemburu sekarang, batin Angela.
Angela tersenyum kecil. Padahal ia ingin basa basi terlebih dahulu supaya Daisy tidak tersulut emosi, tapi sepertinya tidak perlu.
"Aku kesini cuma pengen nanya-nanya ke kamu."
"Nanya apa?"
"Ehm, mas Romeo bilang, kamu sakit ya?"
Daisy yang mendengar itu mengernyit. Untuk apa perempuan ini bertanya tentang penyakitnya?
"Iya, kenapa emang?"
"Jadi kalo kamu gaktau, aku ini lumayan deket sama Madelyn, pacarnya Chris, adiknya mas Romeo. Nah, aku pernah nanya-nanya ke Madelyn tentang ini, dan kayanya kalian ngidap peyakit yang mirip," tutur Angela.
Daisy terdiam sesaat. Ia mendengarkan namun tidak merespon.
"Waktu aku tanya sama Madelyn, apa yang bisa nyembuhin dia dari penyakitnya, Madelyn bilang dia gaktau, dia bilang dia bahkan gaktau apa yang bikin dia seneng ataupun sedih, semua perasaannya terasa abu-abu karena gangguan mental yang dia punya."
"Tapi ada satu hal yang dia tau secara jelas, yaitu tentang apa yang bikin penyakit dia kambuh dan harus selalu dihindari," ucap Angela.
Angela menatap Daisy dengan tenang. Ia tersenyum kecil.
"Trauma," ucap Angela.
"Madelyn tau secara jelas apa yang bikin penyakit dia sering kambuh, yaitu karena dia teringat sama traumanya, trauma yang udah bikin dia ada di posisinya sekarang."
Daisy masih mendengarkan. Ia kini menatap Angela dengan tatapan tak mengerti.
"Trus? apa hubungannya sama gua?" tanya Daisy.
Angela menelan ludahnya. "Gini Daisy, kalo dari ceritanya mas Romeo, bisa disimpulin kalo kamu butuh dia, soalnya kamu ngalamin sakit itu karena trauma putus cinta sama dia," ucap Angela.
Daisy yang mendengar itu tersentak. Berani sekali perempuan ini meremehkan penyakitnya?
"Nah, berarti, kalo sesuai dengan perkataannya Madelyn, harusnya kamu justru jangan sering-sering ketemu mas Romeo dong? kan dia yang bikin kamu trauma??" ucap Angela.
Daisy mengepal tangannya dengan kencang. Tatapannya kini sudah berubah tajam pada Angela.
"Sorry Angela, tapi lo pikir lo siapa bisa nentuin apa trauma yang gua alamin? hm?"
"Kalo gitu, emangnya apa yang bikin kamu trauma?" tanya Angela.
Daisy merasakan emosinya yang hendak meluap. Ia dapat melihat tatapan ragu dari kedua mata Angela. Apa perempuan ini mencurigainya?
"Lo tau? gua selama ini selalu ngira lo cewek baik-baik Angela, ternyata lo jahat banget," ucap Daisy.
"Hah?" Angela tersentak. "J-jahat..? aku kan cuma-"
KAMU SEDANG MEMBACA
Romeo & Angela
RomanceAngela menerima perjodohan ini karena ia sudah lelah menghadapi dunia. Jika menikah dengan laki-laki yang masih mencintai perempuan lain adalah takdirnya, maka biarkan saja seperti itu. Adult Romance by finecinnamon