Saat ini di dapur, seorang ibu hamil sedang memasak dengan tenang. Sesekali ia melihat resep yang tertera di meja dapur, kemudian melanjutkan masaknya.
Karena terlalu fokus dengan kegiatannya, ia sampai tidak mendengar ibu mertua yang memanggilnya.
"Angelaa?"
Angela mengerjap. Ia menengok melihat Helena yang berjalan memasuki dapur.
"Kenapa ma?" tanya Angela, menghentikan sesaat kegiatan masaknya.
"Kamu sana istirahat, biar mbok aja nanti yang lanjutin masakanmu," ucap Helena.
"Gakpapa ma, aku aja, udah nanggung," sahut Angela.
"Angela, gak boleh capek-capek, kamu kan lagi hamil tua," ucap Helena melihat ke arah perut Angela yang sudah begitu besar.
Angle tersenyum. "Gakpapa kok, nanti habis ini aku langsung istirahat," ucapnya.
"Kenapa sih kamu ngotot banget mau masak?" tanya Helena heran.
Angela yang mendengar itu kini menggigit bibirnya. "Tadi.. mas Romeo minta dimasakin sama aku," ucapnya malu.
"Ya ampun Romeo, istrinya lagi hamil kok malah disuruh masak?!"
"Gakpapa kok ma," ucap Angela. "Aku justru seneng, soalnya mas Romeo jarang banget minta dimasakin."
Helena kini terdiam. Ia dapat menyadari wajah Angela yang memerah. Ia terlihat begitu senang dan gugup mengatakan bahwa Romeo ingin memakan masakannya.
Akhirnya Helena tersenyum dan mengelus lengan Angela. "Yaudah kalau gitu, tapi jangan capek-capek ya, semampunya aja."
"Iya ma," jawab Angela. Akhirnya Helenapun meninggalkan Angela di dapur.
Angela langsung melanjutkan kegiatannya. Ia melihat ke arah jam dinding. Sudah lewat jam makan siang. Untung saja Romeo masih sibuk di kamarnya mengerjakan pekerjaan kantor.
Meskipun hari Sabtu, laki-laki itu tetap sibuk. Angela tidak masalah, asalkan kesibukannya dilakukan di dalam rumah, sebab terkadang..
"Angela?"
Angela tersentak. Ia berbalik dan melihat Romeo yang sudah berada di dapur.
"Belum selesai?" tanya Romeo.
"Ah, b-belum, sedikit lagi," jawab Angela panik. "Mas Romeo udah laper ya??"
Romeo berjalan mendekat. Ia melihat masakan Angela yang masih belum selesai.
Angela semakin panik. "Tunggu sebentar ya? atau.. ehm.. mas Romeo mau pesen makan aja?"
Romeo menghela nafasnya pelan. "Lanjutin aja, sini aku bantu," jawab Romeo.
Romeo hendak mengambil pisau pemotong untuk membantu Angela, namun perempuan itu langsung mendekat dan menghalangi.
"Jangan," ucap Angela, menatap Romeo. "Mas Romeo udah capek kerja, biar aku aja yang masak," ucapnya.
Romeo yang mendengar itu terdiam sesaat. Keduanya kini saling menatap dari dekat.
Beberapa saat hingga Romeo menyunggingkan senyumannya. Ia mendekat dan mengecup bibir Angela sekilas.
Cup.
"Yaudah kalau gitu, aku tunggu di meja," ucap Romeo, tangan laki-laki itu mengusap perut Angela dengan lembut.
Angela menelan ludah dan merasakan kedua pipinya yang memerah. Ia mengangguk pelan.
Akhirnya Romeo berjalan ke arah ruang makan. Ia duduk disana dengan tenang sambil membaca pesan di ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Romeo & Angela
RomanceAngela menerima perjodohan ini karena ia sudah lelah menghadapi dunia. Jika menikah dengan laki-laki yang masih mencintai perempuan lain adalah takdirnya, maka biarkan saja seperti itu. Adult Romance by finecinnamon