Part (6)

338 53 4
                                    

"Petra diculik."

"APA?!" Semuanya sontak membulatkan mata mendengar tuturan kapten mereka barusan.

"Petra-san.." Eren mengepalkan kedua tangannya.

Oluo langsung menggebrak meja yang ada dihadapannya, meluapkan emosinya, "Dasar bajingan! Siapa mereka hah?!"

Eld menggelengkan kepala tak percaya, "Bagaimana mungkin ia bisa diculik?! Kemampuan bela dirinya saja bahkan bisa dibilang melebihi kita."

Levi tetap memasang wajah datarnya seperti biasa, namun tak dapat dipungkiri dirinya sangat khawatir kepada Petra. Ia mengeluarkan pisau saku berlumuran darah yang ia temukan, bukti utamanya.

"Kapten, tak salah lagi.. ini milik Petra," ujar Gunther setelah menganalisa pisau itu.

"Kapten, kalau dilihat dari bukti ini, sepertinya Petra sempat membela diri dan melawan musuh. Musuh pasti sudah dalam keadaan terluka. Jika memang begitu, pasti musuh meninggalkan barangkali satu atau dua jejak," simpul Eld menambahkan.

"Kupikir juga begitu. Tapi, kita belum bisa mengetahui alasan mereka membawa Petra. Musuh kita sepertinya tidak terlalu mementingkan kerapihan jalannya misi, melainkan keberhasilannya. Mereka bahkan terlalu ceroboh bisa meninggalkan bukti jelas seperti ini," kata Levi memperjelas.

"Kita harus bagaimana, Kapten?"

"Gunther, beritahu situasi ini pada Erwin dan tunda misi untuk regu kita! Eld, beritahu regu Hanji untuk menjaga base ini sekarang!" titah Levi.

"Laksanakan, Kapten!" Gunther dan Eld pun segera berangkat.

"Kalian berdua tetap disini. Oluo, jaga bocah nakal ini. Aku akan mencari jejak." Gunther dan Eren terperangah.

"Hah? Tapi, Kapten-" sergah Oluo.

"Tidak, Kapten. Aku ingin ikut menyelamatkan Petra-san! Aku tidak bisa hanya berdiam diri disini!" ujar Eren tidak terima dengan perintah Levi.

"Oi, bocah! Ingat dirimu yang merepotkan itu. Menyembunyikan identitasmu tetap menjadi prioritas utama. Aku tidak mau menjagamu lebih lama lagi jika misi ini sampai gagal."

"Tapi, aku juga tidak mau penyelamatan Petra-san gagal!"

Levi tercekat melihat sikap Eren yang sangat bersikeras mau menyelamatkan Petra. Ia berpikir, sepenting itukah Petra bagi Eren?

"Kapten, bukankah lebih baik kita bertindak bersama-sama? Jika bertindak seorang diri tentu risikonya akan lebih besar dan malah akan memperkecil kemungkinan," cetus Oluo mencoba meyakinkan kaptennya.

Levi menghela nafas, memikirkan kembali keputusannya matang-matang.

"Aku tidak akan segan menendang wajah babi kalian jika identitas Eren terbongkar sia-sia!"

Oluo dan Eren sontak menegapkan tubuh, tak peduli dengan bulu kuduk mereka yang sudah berdiri dengan bangganya hanya karena mendengar ucapan kejam nan mutlak kaptennya itu. "Siap, Kapten!"

Oluo lalu menginterupsi, "Kapten, aku akan menyiapkan kudanya." Levi mengangguk mengiyakan.

Eren melihat raut wajah Levi yang sepertinya gelisah, meskipun kaptennya itu berusaha keras menyembunyikannya. Tapi, Eren langsung bisa menebaknya.

"Kapten.."

"Apa?"

"Sebenarnya.. ada hal yang sedikit mengganggu pikiranku," kata Eren ragu-ragu, melihat sikapnya tadi yang sudah menentang kaptennya dan sekarang akan kembali mengusiknya.

Levi berdecak tidak sabar, "Cepat beritahu saja!"

"Ba-baik! Sebenarnya, tempo hari aku tidak sengaja mendengar Petra-san seperti.. sedang marah terhadap sesuatu saat ia sedang di kamarnya-"

𝑨𝒍𝒘𝒂𝒚𝒔 𝑩𝒆 𝑾𝒊𝒕𝒉 𝑼 [𝑳𝒆𝒗𝒊 𝒙 𝑷𝒆𝒕𝒓𝒂] 𝐒𝐞𝐚𝐬𝐨𝐧 𝟏Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang