"Aku pulang, Ayah!"
Tuan Rall yang mendengar suara putrinya memasuki rumah pun menyambut, "Kau sudah pulang! Bagaimana kencanmu dengannya?"
"A-aku tidak.." ucap Petra terbata-bata, "T-tadi juga ada Nami kok. Aku sekalian mengajaknya."
Tuan Rall tersenyum menggoda, "Hmm, begitu.."
"Sudahlah. Apa kau sudah makan malam?"
Sang kepala keluarga itu menggeleng tanda jawaban, "Tapi, tidak apa-apa, Nak. Kau masih lelah setelah hampir seharian keluar rumah. Ayah juga tidak terlalu lapar."
"Tidak tidak, kau harus makan. Ini demi kesehatan tubuhmu juga. Aku akan membuatnya setelah aku bersih-bersih, ya?"
"Baiklah, Tuan Putri," balas Tuan Rall akhirnya menuruti. "Ada titipan dari markas untukmu. Kutaruh di meja kamarmu."
Petra tersenyum mengacungkan jempol, "Baiklah. Terimakasih, Ayah."
Gadis itu melangkahkan kaki kemudian menuju kamar, sembari sesekali meregangkan tubuh yang lelah agar tidak kaku. Tiba-tiba ia kembali mengingat kebersamaan dengan sang kapten hari ini, hingga pria itu mengantarnya pulang dengan selamat.
Senja telah berganti menjadi langit malam, tanda bahwa sebentar lagi akan menutup dan mengakhiri hari ini. Nami yang sudah tertidur lelah berada di dalam sandaran Levi selama perjalanan, dan berakhir bocah itu tetap tertidur hingga pria itu harus menggendongnya hingga masuk ke dalam rumah Bibi Yara. Lalu, ia mengantar Petra ke rumahnya.
"Kapten, setelah ini apa yang akan kau lakukan?"
Levi terdiam sejenak, "Aku akan membantu mengurusi keperluan ekspedisi."
"Ah, begitu.." Petra manggut-manggut mendengarnya, mengundang pertanyaan lain dari pria itu.
"Ada apa?"
"Tidak apa-apa. Jangan lupa untuk beristirahat. Jika butuh bantuanku atau yang lain, tolong katakan saja."
"Tidak perlu. Kali ini memang tanggung jawab para atasan. Makanya, Erwin sengaja memberi hari libur untuk kalian."
"Begitu.."
"Tch, semoga para babi itu tidak bermalas-malasan penuh."
Petra tertawa, sedikit meringis, mengerti yang dimaksud dengan 'para babi itu' adalah Oluo, Eld, dan Gunther.
Yah, kedua telinganya memang selalu siap untuk mendengar segala kalimat sarkas yang dilontarkan pria itu, bukan?
"Kapten, tenang saja. Eld pasti akan mengadakan latihan kecil, karena kami juga harus kembali menjaga Eren."
Levi hanya berdengung sebagai balasan. Tak sadar bahwa mereka pun telah sampai tepat di depan rumah Petra.
"Berhati-hatilah, Kapten," peringat gadis itu. "Sampai bertemu lagi."
"Iya. Selamat malam, Petra."
Gadis hazel itu tersenyum lembut mengiringi wajah lelahnya. Dirinya tetap menunggu hingga sang kapten menghilang dari pandangan.
Terimakasih untuk sang waktu, karenanya yang telah berbaik hati memberi dua insan itu kesempatan untuk bercengkrama.
Petra menyudahi ingatan tak terlupakan itu, khawatir dirinya tidak bisa berhenti mengingatnya. Bahkan, sedaritadi ia terus tersenyum tanpa sadar.
Diraihnya paket berupa sebuah kardus bercap Scouting Legion itu yang ada di atas meja nakas.
"Apa ini? Apa berkaitan untuk misi nanti?"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑨𝒍𝒘𝒂𝒚𝒔 𝑩𝒆 𝑾𝒊𝒕𝒉 𝑼 [𝑳𝒆𝒗𝒊 𝒙 𝑷𝒆𝒕𝒓𝒂] 𝐒𝐞𝐚𝐬𝐨𝐧 𝟏
Fanfiction"𝐵𝑖𝑎𝑟𝑘𝑎𝑛 𝑎𝑘𝑢 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑡𝑒𝑟𝑢𝑠 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑑𝑎 𝑑𝑖𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔𝑚𝑢. 𝐵𝑖𝑎𝑟𝑘𝑎𝑛 𝑎𝑘𝑢 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑒𝑑𝑖𝑘𝑎𝑠𝑖𝑘𝑎𝑛 ℎ𝑖𝑑𝑢𝑝𝑘𝑢 𝑝𝑎𝑑𝑎𝑚𝑢. 𝐼𝑡𝑢 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑚𝑝𝑖𝑎𝑛𝑘𝑢 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑎𝑚𝑎𝑚𝑢...