Dua hari kemudian..
Gerbang Distrik Karanese (08.30 AM)
Beberapa barisan kuda sudah berjajar rapih sesuai posisi. Para manusia berjubah hijau berlambang sayap kebebasan telah siap menegarkan diri, menghadapi segala apa yang ada diluar begitu gerbang dibuka nanti. Tak sedikit yang sedang mengelap keringat dingin yang bercucuran di wajah masing-masing, tanda rasa gugup yang begitu besar namun terpaksa dikalahkan oleh rasa keberanian.
Bagaimana tidak?
Mereka mungkin sudah dianggap "sangat bodoh" karena begitu berani ingin keluar dinding. Tapi, bagaimanapun itu sudah menjadi kewajiban mereka untuk rela mengorbankan nyawa dan berada di garis depan.
Ekspedisi-57.. tepat di depan mata..
Terlihat sang kapten pasukan elite yang sedaritadi sedikit beralih pandangan pada gadis bersurai jahe yang posisinya berada di samping kanan sedikit ke depan dari Eren. Yang menjadi fokusnya adalah ekspresi kosong darinya, tidak seperti biasa.
Tidak seperti Petra yang biasa.
Netra almond itu meredup, begitu menatap kosong. Wajahnya sedikit tertunduk, tidak secerah biasanya.
Kondisi itu mengundang Levi untuk bertanya-tanya. Hendak dirinya ingin berucap, namun dirasa nanti saja ketika sudah sampai di lokasi markas persembunyian Eren dahulu, base squadnya.
Sang komandan Survey Corps sudah berdiri di posisi terdepan, menandakan bahwa dia yang akan memimpin jalannya ekspedisi. Ia mengusap sebentar kuda putih yang ia tunggangi, sembari memasang wajah tegas dan berwibawa khasnya.
Tiga.. Dua.. Satu..
Teng! Teng! Tengg!
Suara lonceng besar berbunyi, disusul suara gerbang yang terangkat penuh.
"Kita akan memulai ekspedisi di luar dinding yang ke-57! Ayo maju!"
Suara derap langkah kuda beradu, melaju melangkah ke depan dengan mutlak. Seluruh prajurit berada di posisi masing-masing. Hingga pada pertengahan jalur, mereka berpencar membentuk formasi resmi.
Sayap depan, kanan, kiri, tengah, dan belakang.
Para kadet ditempatkan diantara regu pelindung kereta barang dan regu bantuan pengintai, bertugas menunggang kuda bersama kuda cadangan dan menyampaikan pesan yang diperlukan.
Sementara pasukan elite akan bersiaga di tengah barisan akhir, bertugas untuk membawa dan melindungi Eren hingga sampai ke Distrik Shiganshina, namun tentu kini tujuan utama mereka adalah sampai di base.
Letak paling aman dalam formasi, bahkan lebih terlindung dari regu kereta barang bawaan.
"Oluo, kau tembakkan suarnya."
Levi mengernyit karena mungkin ini pertama kalinya Oluo tidak tanggap seperti biasa atas perintahnya. Dilihatnya ia juga menatap kosong dan tengah melamun, sama seperti Petra sebelumnya.
"Oluo! Fokuslah jika kau tidak ingin mati!"
Oluo terkejut oleh panggilan itu, "Iya! M-maaf, Kapten!"
"Tembakkan suar hijau!"
"Siap, Kapten!"
Sementara, netra safir itu lagi-lagi menatap ke arah Petra. Mungkin dirinya sudah tak tahan untuk menanyakan keadaan gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑨𝒍𝒘𝒂𝒚𝒔 𝑩𝒆 𝑾𝒊𝒕𝒉 𝑼 [𝑳𝒆𝒗𝒊 𝒙 𝑷𝒆𝒕𝒓𝒂] 𝐒𝐞𝐚𝐬𝐨𝐧 𝟏
Fanfiction"𝐵𝑖𝑎𝑟𝑘𝑎𝑛 𝑎𝑘𝑢 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑡𝑒𝑟𝑢𝑠 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑑𝑎 𝑑𝑖𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔𝑚𝑢. 𝐵𝑖𝑎𝑟𝑘𝑎𝑛 𝑎𝑘𝑢 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑒𝑑𝑖𝑘𝑎𝑠𝑖𝑘𝑎𝑛 ℎ𝑖𝑑𝑢𝑝𝑘𝑢 𝑝𝑎𝑑𝑎𝑚𝑢. 𝐼𝑡𝑢 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑚𝑝𝑖𝑎𝑛𝑘𝑢 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑎𝑚𝑎𝑚𝑢...