WARNING!!
Scene ini kemungkinan mengandung keuwuan antara Levi dan Petra yang dapat membuat para pembaca menjadi 2G (Gemes n Gregetan) 😂👌🏻
Author hanya bisa berdoa semoga yang membaca kuat yak :")
Udah yuk mulai aja Thor nanti kelamaan!
Selamat Membaca! 🙃
• • •
"Kapten? Kau di dalam?"
Sudah enam kali Petra mengetuk pintu, namun tidak ada jawaban dari dalam. Gadis itu sudah mencari ke kamar asrama, namun kaptennya tidak ada disana. Maka dari itu, Petra memutuskan untuk pergi ke ruangan kerja Levi.
Setelah Hanji memberitahu bahwa kaptennya demam, wanita itu meminta tolong untuk merawatnya. Sebenarnya, tanpa diminta pun Petra pasti akan melakukannya. Bukankah begitu?
Karena tak kunjung ada jawaban dan rasa cemas gadis itu kian meningkat, akhirnya ia memutuskan untuk memeriksanya langsung ke dalam.
"Maaf, aku akan masuk.."
Begitu pintu dibuka dan melihat seisi ruangan, pandangan pertamanya adalah sosok kaptennya yang sedang duduk tegap sembari kedua tangan terlipat di depan dada, seperti biasa.
Eh? Kedua matanya terpejam?
Petra pun menyimpulkan bahwa pria itu sedang tidur. Sebenarnya ia tidak benar-benar baru melihatnya. Sudah sering ia melihat kaptennya sedang memejamkan mata, dengan kesimpulan mungkin pria itu bermeditasi atau tidur. Ia juga sudah tahu bahwa kaptennya hanya tertidur 2-3 jam sehari, insomnia berat.
Sejak mengetahui itu, Petra memutuskan untuk sesering mungkin mencoba menemani kaptennya sampai seberapa lama dirinya bisa menahan rasa kantuk. Toh, pria itu juga tidak keberatan.
Petra cukup mengagumi gaya tidur Levi yang unik. Bagaimana bisa bertahan dalam postur seperti itu saat pikirannya sedang di alam bawah sadar? Luar biasa.
Sejenak gadis itu berpikir bagaimana cara untuk membangunkannya. Menepuk bahu? Mengguncang tubuhnya? Atau menampar pipinya-hei.. itu sudah terlalu berlebihan. Bisa-bisa dirinya dicap sebagai bawahan yang tidak sopan dan langsung ditendang dari Survey Corps. Ah, mungkin juga lehernya akan langsung ditebas, ckckck.
Dengan sedikit keraguan, ia pun memutuskan untuk dua kali menepuk bahu tegap itu.
"Kapten.."
"Hn.."
"Kau mengalami demam. Kau harus tidur di kamarmu agar lebih nyaman."
Dua detik, tiga detik, tidak ada jawaban, membuat Petra kembali menyimpulkan bahwa itu sebuah persetujuan.
"Baiklah, akan kuantar kalau begitu."
Begitu ia mulai menangkup bahunya, sontak Levi menepisnya. Beruntung Petra bisa menahan teriakan keterkejutannya.
"Hanji.. bisakah kau pergi.."
Petra terkekeh pelan. Kaptennya ini terlihat seperti orang mabuk walaupun tidak minum. Pantas ia pernah berkata perihal dirinya yang tidak bisa minum alkohol dan sejenisnya. Dia sangat anti-mabuk. Well, walaupun sebenarnya Petra pun tidak bisa minum banyak alkohol karena mudah mabuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑨𝒍𝒘𝒂𝒚𝒔 𝑩𝒆 𝑾𝒊𝒕𝒉 𝑼 [𝑳𝒆𝒗𝒊 𝒙 𝑷𝒆𝒕𝒓𝒂] 𝐒𝐞𝐚𝐬𝐨𝐧 𝟏
Fanfiction"𝐵𝑖𝑎𝑟𝑘𝑎𝑛 𝑎𝑘𝑢 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑡𝑒𝑟𝑢𝑠 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑑𝑎 𝑑𝑖𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔𝑚𝑢. 𝐵𝑖𝑎𝑟𝑘𝑎𝑛 𝑎𝑘𝑢 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑒𝑑𝑖𝑘𝑎𝑠𝑖𝑘𝑎𝑛 ℎ𝑖𝑑𝑢𝑝𝑘𝑢 𝑝𝑎𝑑𝑎𝑚𝑢. 𝐼𝑡𝑢 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑚𝑝𝑖𝑎𝑛𝑘𝑢 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑎𝑚𝑎𝑚𝑢...