#27 tiba tiba??

42.6K 5K 137
                                    

Happy reading
Vote and comments guys
Thank you💗
.....

Kini sudah 7 bulan usia kandungan Fatimah dimana perutnya yang membesar. Ia kini khawatir dengan keadaan suaminya yang sudah berbulan-bulan tak ada kabar. Setiap harinya Fatimah terus berdoa agar suaminya cepat kembali.

Fatimah keluar mendapati Maira sedang berbicara dengan umi Ami. Terlihat umi Ami masih kesal dari raut wajahnya saja ia seperti tak suka kedatangan Maira ke ndalem.

"Assalamualaikum!"

"Waalaikumusalam"

"Saya ingin berbicara dengan kamu Fatim"ucap Maira menatap Fatimah.Fatimah memberikan isyarat kepada umi Ami membiarkan nya berbicara berdua saja.

"Ada apa?"ucap Fatimah mengelus perutnya.

"Saya ingin menjadi istri kedua Gus Alzam"ucap Maira dengan santainya.

"Bang Alzam tidak akan mau berpoligami asal kamu tau!"ucap Fatimah berusaha tenang.

"Siapa bilang? Kamu nggak tau ya semua yang berangkat ke Tarim banyak menikahi gadis di sana loh"ucap Maira membuat Fatimah membeku.apa benar yang di katakan Maira?.

"Bang Alzam tidak akan melakukan itu"jawab Fatimah lagi.

"Buktinya? Kamu nggak pernah di beri kabar itu tandanya dia sudah mempunyai keluarga baru lagi di sana pasti istrinya yang di sana sedang mengandung juga"Maira sudah keterlaluan sekarang. Nayla yang mendengar itu semua segera menghampiri Maira.

"Mending Sekarang anda pergi deh! Bikin kotor rumah saya aja!"gertak Nayla kesal melihat kelakuan Maira.

"Dateng dateng ngemis jadi yang kedua nggak punya malu banget!"Nayla kembali membuat Maira terkejut.

"Pulang nggak?! Saya siram nih!"ancam Nayla sudah bersiap memegang gelas besar.

Di saat itu juga Maira pergi meninggalkan ndalem dengan perasaan marah. Nayla menyusul mbaknya yang sedang melamun memikirkan ucapan Maira.

"Mbak nggak usah di pikirin ucapan Maira ya"ucap Nayla mengelus rambut Fatimah.

"Abang kamu duaiin mbak ya"ucap Fatimah menatap sedih wajah Nayla. Nayla benar kasihan melihat kakak iparnya yang seharusnya beristirahat tanpa memikirkan apa apa malah kini ia harus memikirkan hal yang belum tentu benar.

"Nggak mbak.. percaya deh sama Nayla, Nayla yakin abang nggak pernah ingkar janji nya, abang pernah janji kan nggak tinggalin mbak"ucap Nayla mengusap pundak Fatimah, Fatimah mengangguk pelan.

"Sekarang mending kakak istirahat deh nanti dedek bayi nya ikut capek kalau mbak kepikiran yang belum tentu benar"ucap Nayla segera di angguki Fatimah.Nayla mengantarkan kakak iparnya ke kamar abangnya Alzam.

Fatimah kini merebahkan tubuhnya di atas kasur, ia terus mengusap kasur dimana tempat Alzam selalu tertidur. Fatimah memejamkan matanya perlahan lalu ia masuk ke dalam mimpinya.

◽◽◽

Fatimah terbangun mendengar suara adzan Maghrib tiba, ia segera berjalan ke kamar mandi membersihkan dirinya lalu bersiap sholat. Ia memilih sholat di rumah karena ia sudah tak bisa rukuk dan ia sholat duduk saja.
Setiap hari Fatimah menyempatkan dirinya membacakan surah Yusuf lalu mengusap perutnya.

GUS ALZAMKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang