#4 terima??

63.7K 6.8K 178
                                    

Happy reading
Vite and comments guys
Thank you💗
.....

"Waalaikumusalam Ning!"jawab Fatimah tersenyum menatap Nayla yang berada di sampingnya.

"Mau kemana Ning?"tanya Fatimah mengelus kepala Nayla yang terbalut Khimar

"Ke masjid ustadzah mau nemenin temen setor hafalannya,"ucap Nayla sembari tersenyum.

"Yasudah bareng juga ya ustadzah di ajak sama ustadzah Diya ke masjid juga."ucap Fatim di angguki Nayla cepat.

Sesampainya di masjid, Fatimah dan juga Nayla masuk membuat semua orang di sana menatap ke arahnya.

"Assalamualaikum!"

"Waalaikumusalam!"

"Ustadzah Fatim, Ning sini duduk."ajak ustadzah Diya dan langsung di angguki Fatim.segera Fatim mengajak Nayla kesana.

Fatimah dan juga Nayla segera duduk berdampingan dengan Ustadzah Diya memperhatikan beliau dengan baik.Fatimah tersenyum hangat melihat santri santri yang sedang berbaris menunggu waktunya untuk menyetorkan hafalannya.

"Ustadzah, Nayla mau tanya boleh?"bisik Nayla pelan dan di angguki Fatimah.

"Ustadzah kenapa kok bisa cantik banget kayak bidadari,"ucap Nayla membuat Fatimah terkekeh pelan.

"Syukran sudah memberitahu ustadzah cantik, tapi kalau kenapa ustadzah bisa cantik itu karena Allah SWT."ucap Fatimah menyentuh hidung Nayla dengan telunjuknya.

"Naam ustadzah!"ucap Nayla ikut tertawa pelan.

"Assalamualaikum!"

"Waalaikumusalam!"

"Afwan ustadz,ustadzah saya cuman di perintahkan oleh pak kyai, ustadzah Fatim dan ustadz Alzam di panggil ke ndalem sama pak kyai."ucap santri itu menatap keduanya.

"Yasudah sebentar lagi saya akan ke sana."ucap Alzam menatap ke santri tadi.

"Afwan ustadzah saya ke ndalem dulu assalamualaikum!"ucap Fatim di angguki Ustadzah Diya.

"Waalaikumusalam!"

Fatim berjalan keluar masjid dan langsung berjalan ke ndalem tanpa merasa ada yang janggal.sesampainya di sana Fatimah menemukan abi dan juga umi nya.

"Assalamualaikum!"

"Waalaikumusalam!"

Fatimah menatap umi nya yang sedari tadi tersenyum melihat dirinya.Fatimah sudah merasa aneh sekarang, segera ia duduk ketika di suruh oleh bu nyai.

"Tunggu nak Alzam dulu ya."ucap pak kyai menatap sebentar Fatimah yang kebingungan.

Tak lama Alzam datang dengan celana hitam dan baju koko muslim pria lengan panjang yang mampu membuat umi dan abi tersenyum menatap lekat lelaki di depannya.

"Masyaallah!"

"Assalamualaikum!"

"Waalaikumusalam!"

GUS ALZAMKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang