#32 kemarahan Fatimah

50.4K 5K 5
                                    

Happy reading
Vote and comments guys
Thank you💗
....

Hari ini Fatimah membuat teh jeruk madu, dirinya sangat ingin meminum teh itu sedari semalam. Fatimah mandi terlebih dahulu ketika dirinya sudah meletakkan Abizhar di box bayi nya agar tak terjatuh.

Saat keluar betapa kagetnya dirinya teh yang tadi dirinya buat, dirinya melihat ke arah kasur mendapati Alzam yang tengah tiduran.Fatimah yakin pasti pelakunya suaminya sendiri, segera dirinya memakai baju lalu mengambil Abizhar dan tidur di samping Alzam.

Fatimah menangis melihat tehnya sudah tak ada, setetes teh nya saja tidak ada padahal itu jeruk satu satu di ndalem. Fatimah menatap kesal ada Alzam yang tertidur, dirinya benar benar kesal dan marah ingin memarahi tapi suaminya tertidur.

Tangan mungil Abizhar memukul mata Alzam hingga sang empunya bangun melihat siapa yang mengganggu dirinya tapi saat melihat anaknya sendiri yang memukul nya dirinya malah tersenyum.Alzam melihat istrinya yang menangis di samping Abizhar.

"Kamu kenapa sayang?"tanya Alzam memegang tangan Fatimah.

"Abang..hiks! Abang jahat! Minum teh aku"ucap Fatimah memukul tangan Alzam.Alzam yang mendengar itu merasa tak enak dirinya segera memeluk Fatimah tapi Fatimah langsung menghindar dan berjalan ke luar kamar.

"Gimana ini nak? Umi mu marah sama abi"ucap Alzam memberitahu Abizhar.

Alzam mandi terlebih dahulu lalu mengambil Abizhar dan menghampiri istrinya yang tengah duduk di sofa ruang keluarga.Fatimah kembali bermain hp seperti tak ada seseorang yang duduk di dekat nya.Alzam menaruh Abizhar di pangkuan Fatimah lalu berjalan ke kamar mengambil dompetnya keluar dari ndalem.

"Assalamualaikum"Alzam menatap Fatimah sebentar lalu meninggalkan Fatimah tanpa menunggu jawaban salamnya.

"Waalaikumusalam"Fatimah baru menjawabnya ketika Alzam sudah pergi, dirinya khawatir apakah Alzam juga marah padanya.

◽◽◽

Langit sudah berubah menjadi hitam memancarkan cahaya dari bulan dan bintang, menghiasi langit langit kota Bandung.dan Alzam belum saja pulang Fatimah sudah khawatir suaminya belum pulang sedari tadi.

Tiba tiba Seseorang mengirimkan foto Alzam dengan seorang wanita di sebuah cafe, Fatimah yang melihat itu langsung menangis hatinya sangat sakit melihat suaminya yang sedang berduaan dengan seorang wanita.

"Abang jahat! Ya Allah hiks!"Fatimah terus bergumam melihat foto yang membuat hatinya begitu hancur.

Fatimah berjalan ke arah box bayi melihat Abizhar yang tengah tertidur pulas.Fatimah tersenyum hangat menatap putranya yang tampan.segera dirinya kembali berwudhu dan melaksanakan sholat isya di rumah karena tak mungkin menyuruh mertuanya menjaga anaknya.

Setelah itu Fatimah turun ke bawah untuk membantu umi Ami menyusun piring dan makanan yang mereka masak tadi lalu makan bersama.

"Suami kamu mana nak?"tanya abi abdul menatap Fatimah yang terdiam.

"N-nggak tau abi sedaritadi dia belum kembali"jawab Fatimah tanpa menatap pak kyai

Semua kembali sunyi, Fatimah mencuci tangannya ketika mendengar tangisan anaknya segera dirinya berlari lalu mengambil Abizhar dan turun kembali ke meja makan.

"Sini nak biar umi yang jagain ya"ucap umi di angguki Fatimah.

Fatimah mencuci piring kotor lalu membereskan meja makan berniat mengambil Abizhar tapi ketika dirinya melihat mertuanya sedang bermain bersama Abizhar dirinya mengurungkan niatnya.

"Assalamualaikum"Alzam datang dengan wajah datarnya.

"Waalaikumusalam"

Mata Fatimah dan mata Alzam saling menyatu, Fatimah segera naik kembali ke kamar nya dan membereskan mainan Abizhar yang berada di kasur, tak lama Alzam datang memeluk Fatimah tapi dengan cepat Fatimah menepis tangan Alzam membuat Alzam bingung.

"Sudah puas berduaan dengan perempuan lain?"ucap Fatimah mendongak menatap Alzam yang melotot kaget.

"Aku nggak berduaan sayang"bantah Alzam berusaha tak meninggikan suaranya.

"Nggak usah bohong abang, Fatimah tau siapa perempuan yang kamu ajak duduk berduaan di sana"ucap Fatimah sudah meneteskan air mata nya.

"Tapi bener sayang, aku nggak berduaan dengan dia!"ucap Alzam Mengacak rambut nya.

"Nggak usah bohong abang!"bentak Fatimah dirinya benar benar kelepasan.

"Saya tidak berbohong!"bentak Alzam dengan suara dinginnya. Alzam segera memeluk istrinya yang sudah menangis terkejut melihat dirinya di bentak.Alzam benar benar menyesal membentak istrinya.

Umi dan abi yang mendengar nya saling bertatapan.tapi segera mungkin dirinya kembali mengajak bermain cucunya yang tertawa.

"Lepas!"Fatimah mendorong tubuh Alzam menjauh lalu dirinya pergi ke kamar mandi.

"Arrghhh!"Alzam mengacak rambutnya, dirinya benar benar pusing sekarang.

Alzam berjalan ke kasur mencari anaknya ia baru ingat anaknya berada pada umi dan abi nya. Alzam membuka bajunya lalu memilih bertelanjang dada dan tidur.mungkin besok ia baru menjelaskan nya pada Fatimah.

Sedangkan Fatimah tengah membasuh wajahnya lalu keluar dan melihat suaminya tertidur dengan wajah kecapekan.Tak lama umi datang membawa Abizhar yang belum tertidur segera dirinya menggendong Abizhar ketika umi memberikan nya.

"Selesaikan dengan baik baik ya sayang"ucap umi pelan di angguki Fatimah.ia terkejut apa sebegitu kerasnya kah bentakan dirinya dan suaminya.

"Anak umi."Fatimah mencium pipi tembem Abizhar membuat Abizhar tertawa.

Setelah itu Fatimah meletakkan Abizhar di box bayi lalu dirinya tidur di samping Alzam membelakangi nya.Tangan Alzam melilit pinggang ramping Fatimah hingga pagi hari.saat terbangun Fatimah bingung sejak kapan dirinya memeluk erat tubuh Alzam.

GUS ALZAMKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang