11

77 15 6
                                    

Selamat membaca✨
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Malam ini kediaman orang tua Clara sedang ramai dengan tamu-tamu. Karena hari ini hari spesial bagi kedua orang tuanya yang merayakan anniversary pernikahan mereka. Banyak kolega dari ayahnya yang datang. Masih ingat saat Clara memanggil Chef Jean ke ruangannya? Nah ternyata Clara mengajak Chef Jean untuk menjadi Chef pribadi saat acara ini. Begitupun teman kerabat pada datang semua termasuk Rendra bersama kedua orang tuanya ikut hadir.

Acara ini pun sekalian memperkenalkan calon penerus perusaahan milik ayahnya yang akan dikembangkan oleh Jidan adik Clara. Jidan pun sedang belajar mengendalikan perusahaan sibuk banget dia.

Rendra yang sedari tadi mengobrol dengan tamu yang ia kenal beroleh ke Clara yang begitu cantik dengan balutan gaun berwarna biru tua dengan pernak-pernik yang sangat indah. Rambutnya pun terurai ikal, dan riasannya dipoles dengan sederhana tidak terlalu menor. Sedangkan Rendra sangat tampan dengan balutan jas yang serasi dengan Clara.

Rendra menghampiri Clara yang sedang ngobrol dengan Jidan.

"Jadi, lo ngikutin warna baju gue nih?"

Clara yang tersadar dengan suara yang ia kenal menoleh dengan tampang jutek.

"Lo bodoh apa gimana, kan emang temanya warna biru tua"

"Bercanda kali ah serius banget heran" Rendra meminum air yang berada di meja dekatnya.

"Permisi kak Ren, minumnya jangan asal teguk aja dong itu punya gue" Jidan yang memang lagi disitu kaget karena Rendra ngambil minum dia.

"Salah sendiri kenapa dianggurin"

"Lo tuh kayak kaga ada minuman lain apa, yang Jidan main embat aja" Clara berusaha membela adiknya.

"Haus gue"

"Ckk dasar"

"Dahlah dari pada gue disini jadi kacang mending pergi"

"Dah sana pergi lu" Usir Rendra.

"Awas lu ya gue blacklist jadi kakak ipar gue" Ancam Jidan dan pergi meninggalkan mereka berdua menuju Chef Jean yang sedang menyiapkan desert.

Sedangkan Rendra senyum jail.

Plakk

"Lo nih ngisengin adik gue mulu" Clara memukul pundak Rendra.

"Hehehe, abis seru sih"

"Maaf permisi"

Tiba-tiba ada seorang pria dengan perawakan wajahnya sekita umur 30 an menghampiri mereka berdua tepatnya pria itu sedang menatap Clara.

Clara menoleh ke pria tersebut begitu pun Rendra.

"Anda anaknya Pak Nugraha?" Pria itu bertanya kepada Clara.

"Iya, ada apa ya?"

Pria itu tersenyum dan mengulurkan tangannya," Saya Dafid Santoso selaku dari manajer perusahaan di bidang permodelan, ingin mengajak anda bergabung"

Clara kaget, dan menerima uluran tangan dari pria ini.

"Ah tapi saya kurang tertarik pak, maaf" Clara menolak mentah-mentah.

"Kenapa? saya sangat mencari model seperti anda maka dari itu saya mengajak anda untuk ikut bergabung" Dafid berusaha meyakinkan Clara untuk ikut gabung.

"Terima kasih untuk tawarannya, tapi saya kurang tertarik soal permodelan" Clara berusaha menolak kembali dengan lembut sambil tersenyum.

"Sudah teman saya tidak mau pak jangan dipaksa" Rendra berusaha membantu Clara soalnya dia melihat Clara kayak kurang nyaman.

Late - Huang Renjun ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang