33

46 10 0
                                    

Happy Reading~

.
.
.
.
.
.
.
.

Clara memandang dirinya di depan cermin yang cukup besar, ia mengibas sedikit baju yang ia kenakan berwarna serba putih itu.

"Cukup cantik kebaya yang kamu kenakan" Kata perancang kebaya yang Clara pakai. Hari ini Clara sedang kenakan kebaya yang nanti akan dipakai saat pernikahan bersama Malvin. Kebaya tersebut cukup bagus dan dibelakangnya terurai helaian cantik.

Clara puas dengan baju yang nanti ia pakai.

"Terima kasih sudah membuat baju ini, saya suka"

Perancang tersebut tersenyum, "Mau diperlihatkan ke calonnya kak?"

"Sepertinya tidak usah, biar jadi kejutan hehehe"

Perancang itu tersenyum kembali, Clara melepas kebaya itu dan di bantu oleh asisten si perancang.

Tak lama, Clara keluar dari ruang baju, ia melihat Malvin ikut keluar juga dengan pakaian jas serba putih yang nantinya akan di kenakan saat pernikahan mereka.

Malvin melihat ke arah Clara terkejut karena tidak menggunakan kebayanya, "Sayang, kenapa ga dipake kebayanya?" Tanya Malvin.

"Udah tadi, bagus banget kebayanya aku suka" Clara menunjukkan ibu jarinya ke arah Malvin kemudian ia menghampirinya.

"Terus kenapa di lepas?" Malvin cemberut, "Aku kan mau liat"

"Hehehe nanti aja, ga seru kalo kakak liat aku pake baju kebaya itu sekarang. Biar nanti aja pas hari H nya"

"Cih ga asik, jadi gimana cocok ga?" Malvin menuduhkan pakaiannya yang ia pakai ke arah Clara.

"Selalu cocok yang kamu pake, tiap hari kalo kakak ke kantor sering pake jas formal kan" Clara tersenyum manis.

"Iya juga sih, kamu bener. Yaudah ganti baju, setelah ini kita cari makan"

Clara hanya mengangguk menyetujuinya.

Dua minggu lagi mereka akan menggelar pernikahan, baju yang nanti akan dikenakan baru saja jadi. Mangkanya mereka kembali lagi ke butik untuk mencoba, apakah pas atau kurang di badan mereka. Setelah mengurusi itu, mereka pergi mencari tempat makan.

Sekarang hari minggu, jalanan pun cukup ramai terkadang macet juga di jalan-jalan tertentu.

Mereka berdua sedang asik mendengarkan lagu di dalam mobil sambil mencari tempat makan. Sampai-sampai Clara terbesit dipikiran di otaknya, ia pun menoleh ke arah Malvin.

"Kak gimana kalo drive thru aja, terus kita makannya di taman alun-alun kota?"

"Boleh, ide bagus dong kalo gitu" Malvin tersenyum.

Mereka pun menuju tempat tujuan.

Kita percepat, mereka berdua sudah berada di taman alun-alun lebih tepatnya mereka berada di meja kursi yang berada di pinggiran taman sambil makan yang mereka beli tadi.

Banyak anak kecil yang berlalu lalang, bahkan ada beberapa keluarga yang sedang makan bersama dengan tikar yang diduduki oleh mereka.

"Jadi ga sabar buat cepet-cepet nikah" Malvin tiba-tiba bilang gitu sambil memakan hamburger sisa terakhirnya, matanya melirik ke arah keluarga kecil yang berada tak jauh di depan mereka.

Clara hanya tersenyum melihatnya, "Oh iya seminggu sebelum acara kita ga ketemu dulu"

Malvin terkejut dan kebingungan, "Why?"

"Aku kan ga di ijin keluyuran, kayak di pingit gitu lah. ga boleh kemana-mana"

Okay, Malvin baru paham, "Ah iya, itupun jadwal kerja diberhentikan dulu seminggu sebelum acara pernikahan, tapi walaupun ga kemana-mana kakak bolehkan mampir main?"

Late - Huang Renjun ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang