Vote Jangan lupa Vote!!!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Malamnya Rendra benar-benar datang bersama Zania. Clara berusaha tersenyum dan kuat melihat mereka saat memasuki cafe. Pengunjung disana yang mengenal Rendra dan Clara cukup terkejut ketika Rendra membawa wanita cantik di sampingnya.
"Ra" Sapa Rendra.
Clara yang sudah menunggu mereka di meja barista menengok, "Oh hai" Clara cukup terkejut dengan penampilan Zania yang cukup cantik dan elegan persisi seperti di foto yang kemarin Rendra tuduhkan kepadanya.. Ia tersenyum dan bergumam "Mereka sangat cocok".
Fanny yang sedari tadi memperhatikan kedatangan Rendra dengan tatapan sinis "Udah gila ya tuh orang" Gumamnya.
"Lo cari bangku dulu terus pesen nanti gue susul" Titah Clara.
Rendra hanya mengangguk dan pergi sambil menggenggam tangan Zania. Mereka berdua menjadi pusat perhatian pengunjung cafe.
"Ra, lo kuat?" Khawatir Fanny.
Clara mengangguk, "Selagi wanita itu membahagiakan Rendra, gue ga apa-apa Fan. Jangan khawatir" Clara tersenyum.
"Kalo lo ga kuat angkat tangan ya"
"Hahahah, dikira uji nyali apa, yaudah ah gue ke mereka dulu ya" Clara pun meninggalkan Fanny.
Clara menghampiri Rendra dan Zania
"Hai, sorry tadi gue ada urusan dulu sama Fanny" Clara duduk di depan mereka berdua."Ga apa-apa Ra, oh iya Zania kenalin ini temen aku yang aku ceritain ke kamu"
"Oh iya, salam kenal aku Zania" Zania mengulurkan tangannya ke arah Clara.
"Clara" Clara membalas Zania.
"Jadi kamu ya, aslinya cantik banget. Rendra antusias banget pas ceritain tentang kamu"
"Hahahaha, iya begitulah, Rendra juga udah cerita soal kakak" Clara udah tau kalau Zania itu lebih tua setahun dengannya.
"Jangan panggil kak dong cuma beda setahun ini"
"Hehehe, udah kebiasaan kak, eh"
"Yaudah terserah kamu deh senyaman nya aja, oh iya Rendra cerita apa aja soal aku. Pasti ceritain yang jelek-jelek ya" Zania bilang gitu sambil melirik ke arah Rendra yang sedang meminum secangkir kopi.
"Engga kok"
Mari kita dipersingkat, Mereka pun mengobrol cukup lama, dan pada akhirnya mereka berdua pulang karena sudah cukup larut malam.
Cafe pun sudah mulai sepi dan segera tutup, para karyawan sedang membersihkan cafe, Clara pun ikut membantu juga.
"Speechless sih, gue sampe ga jadi pulang merhatiin lo sama Rendra dan pacarnya" Latif sedang duduk manis di bar barista dan mengajak ngobrol Clara yang sedang mengepel.
"Ya begitu deh" Balas Clara.
"Lo kuat banget Ra ngadepinnya"
Clara cuma membalas dengan senyuman.
"Gue tanya sama lo, sakitan mana di selingkuhin tapi pura-pura atau perasaan lo ga di balas sama temen lo sendiri?" Pertanyaan Latif membuat Clara terdiam.
"Gatau deh, gue lagi gamau mikir"
Toeng
"Tolol" Damian tiba-tiba datang dan menoyol kepala Latif.
"Apa sih, datang-datang ga jelas" Marah Latif. Tapi Damian mengabaikannya.
"Ra gue pamit dulu ya" Damian yang sudah rapi untuk pulang berpamitan kepada Clara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Late - Huang Renjun ✓
General Fiction[TAMAT] ©Kuky_Jar . . Gimana ya? Kita saling suka tapi ga pacaran. "Lo kenapa sih ngelarang gue deket sama cowo lain, lo kan bukan pacar gue!" "Pokoknya jangan, kan ada gue" "Gamau kalo lo nya ga ngajakin gue pacaran" "Pokoknya jangan!" *LOKAL BANGE...