20

62 12 0
                                    

VOTE VOTE POKOKNYA VOTE!

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Sore hari~

Sore hari~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Clara memandang postingan tersebut, ia bingung dengan foto yang menampilkan seorang Rendra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Clara memandang postingan tersebut, ia bingung dengan foto yang menampilkan seorang Rendra. Entahlah itu benar Rendra atau bukan yang jelas, dia bertanya-tanya siapa wanita yang di rangkul oleh Rendra?

Clara melamun, masih memegang ponselnya. Latif yang tak sengaja melihat Clara sedang melamun ia pun menegurnya.

"Ra, ra oy"

Clara pun tersadar, "Hah, apa ada apa Tif?"

"Jangan ngelamun lo, mau kesambet hah?"

"Eh, engga gue ga lagi ngelamun kok" Jawab Clara.

"Lagi mikir apa sih?" Tanya Latif sedikit penasaran.

"Ga, lagi ga mikirin apa-apa. Gue ke kamar mandi dulu ya" Clara pun beranjak dari kursinya.

"Oh iya sok" Latif mempersilahkan.

Sesampainya di kamar mandi, Clara masih memegang ponselnya.

Drrrr drrrr

Tiba-tiba ada yang menelepon dia, yang ternyata itu dari Haesan, Clara pun mengangkat telepon dia.

"Halo"

"Halo Ra?"

"Iya ada apa San tumben banget lo nelepon gue, ga ada kerjaan emangnya?"

"Lagi libur gue, eh btw lo lagi liat twitter ga?" Tanya Haesan tiba-tiba.

Clara seperti tau apa maksud dari Haesan, "Eng, engga kenapa emangnya"

"Bagus, berarti jangan liat twitter dulu ya"

"Kenapa emangnya?"

"Pokoknya jangan, ini lagi rame sama orang-orang aneh jadi jangan di buka ya"

"Apa hubungannya woy"

"Pokoknya jangan, udah ya gue tutup bye"

Pip, telepon dimatikan oleh Haesan.

Late - Huang Renjun ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang