26

65 13 0
                                    

Selesai baca, jangan lupa Vote ❤️✨
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Gimana kakak lo?"

Hari ini Ceilo ga ada angin ga ada hujan mampir ke kantor Jidan, iya mereka jadi teman dekat semenjak dikenalkan oleh Ranisa. Jidan agak cemburu sih cuma ya gimana lagi ga mungkin kan Jidan merusak kebahagian orang yang dicintainya?

Ceilo lagi iseng mampir kesini, ga deng tujuannya emang menanyakan kabar Clara lewat adiknya.

"Kakak gue cukup baik sekarang" Jawab Jidan.

Mereka berdua berada di balkon ruangan milik Jidan. Ruangan tersebut memang ada balkon biar bisa liat pemandangan luar buat penghilang setres di kala sibuk mengurusi bisnis.

Ceilo hanya menganggu, "Sorry buat kelakuan sepupu gue"

Jidan menghadap ke arah Ceilo "Kenapa jadi lo yang minta maaf? Yaudah sih ga apa-apa walaupun gue pengen banget nonjok"

Ceilo tersenyum tipis, "Selama ini gue kira itu orang udah lupa sama cinta pertamanya"

"Lo tau?" Lanjutnya sambil melirik ke arah Jidan, "Rendra mau lamar Clara saat liburan waktu itu"

Jidan mendengar itu tentu saja terkejut, "Hah?"

"Hahaha kaget kan lo, coba aja tuh cewe ga ada disini pasti kakak lo seneng banget di lamar sama Rendra"

Jidan masih bengong, masih syok apa yang dikatakan Ceilo.

"Jaga kakak lo ya semoga dia dapat pria yang lebih baik lagi" Ceilo menepuk pundak Jidan.

"Thanks info, gue bener-bener kaget" Jidan sudah mulai sadar.

"Udahlah gue balik, kangen Ranisa"

"Udah mau menerima kehadiran kak Nisa nih?"

"Gue dari dulu juga udah nerima, cuma sekarang ada saingan gue bakal lebih protektif lagi"

"Najis gengsian, bukannya risi ya?"

"Mau pipi yang mana nih tangan gue siap mukul lo?" Ceilo mengepal tangannya.

🤌🏻🤌🏻🤌🏻

Sore hari

Clara hari ini sedang duduk santai di taman di daerah dekat dengan apartemennya, taman ini cukup luas dan asri karena masih ada pohon-pohon rindang di sekitar taman. Bahkan disini ada jembatan yang dibuat dari besi di sekeliling taman tersebut untuk sekedar foto-foto dan bersantai di kursi meja di setiap sudut taman.

Dia butuh sedikit refreshing karena suntuk memikirkan pekerjaannya yang semakin menumpuk di tambah ia akan membuka cabang lagi, ga tau deh jadi atau tidaknya yang pasti hanya sekedar rencana saja.

"Oy dedemit" Clara mendengar orang berteriak, dengar saja sih noleh nya engga takut bukan ke dirinya.

"Oy ra, budeg ya lo"

Oh ternyata ke Clara rupanya, Clara pun menoleh mencari sumber suara itu.

"Di atas sini oy sini bolot"

Clara mulai kesal sama orang yang manggil dia karena kurang sopan, mana banyak orang, bikin malu saja. Pada akhirnya Clara pun menemukan orang tersebut di atas jembatan yang ternyata..

 Pada akhirnya Clara pun menemukan orang tersebut di atas jembatan yang ternyata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Late - Huang Renjun ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang