35

64 8 0
                                    

Selamat membaca~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Rendra bercermin di sebuah ruang kamarnya, ia menatap pantulan dirinya betapa tampannya dia dengan setelan jas berwarna hitam pekat. Hari ini sesuai janjinya, ia hadir di pernikahan Clara, menyesal tentu penulis tidak bosan menulis kata itu kepada Rendra.

"Ren"

Rendra menoleh, mamahnya memanggil, ia berada di ambang pintu sambil menatap Rendra. Rendra tersenyum melihar mamahnya cukup cantik dengan setelan kebaya berwarna latte.

"kenapa mah?" Tanya Rendra sambil menghampirinya.

"Udah siap?"

"Udah, tapi mamah sama papah duluan aja, Rendra mau ke rumah Rendra dulu ngambil barang hadiah untuk Clara"

"Yaudah kalau gitu" mamah menatap Rendra, "kamu kuat?" tanya mamahnya.

"Hmm?" Rendra tersenyum, tapi kepalanya menggeleng, matanya pun ikut berkaca.

Mamahnya langsung memeluk dia, pada akhirnya Rendra terisak dipelukan Mamahnya.

"Semua akan baik-baik aja, mamah doakan kamu segera menemukan penggantinya. Sekarang kamu ikhlas kan Clara"

Rendra mengangguk.

✨✨✨

Hari ini, hari dimana Clara dan Malvin menikah. Acara akad sudah terlaksanakan dan mereka sudah resmi menjadi suami istri. Tentunya acara cukup tentram dan damai, karena digelar secara tertutup di sebuah gedung yang cukup mewah.

Para tamu cukup ramai menghadiri pernikahan mereka, mulai dari rekan bisnis, keluarga dan para sahabat. Termasuk Rendra, ia sudah berada disana sedari tadi.

Rendra dengan balutan jas hitamnya cukup tampan jika dilihat sambil membawa sebuah benda persegi besar yang di baluti sebuah kertas merah muda dan pita, ia menatap Clara disana bersama Malvin tersenyum lebar bahagia. Rendra pun tersenyum tipis ia berusaha tegar melihatnya.

"Sakit kan lo liatnya?"

Rendra menoleh ke arah sumber suara, Jared yang tiba-tiba berada disampingnya membuka pembicaraan.

Rendra tidak menjawab.

Jared menatap Rendra yang sedang meminum jus di tangannya, "Ya semoga lo bisa ambil hikmahnya, gue pengen banget mukul lo karena melukai kakak gue. Tapi, itupun tidak semuanya salah lo sih. Ya cukup liat Clara bersama orang lain, rasa sakit itu terbalaskan ke diri lo"

Rendra tersenyum mendengarnya, "Terima kasih pujiannya"

"Hahahahaha, semoga lo kedepannya bisa belajar lagi"

Rendra hanya membalas dengan anggukan dan tersenyum.

"Apa tuh" Jared salfok sama benda yang di pegang Rendra.

"Kepo" Jawab Rendra.

"Cih jutek banget yang ditinggal nikah. Yaudah gue pergi mau nyamperin ayang" Pergi lah Jared, Rendra sih ga peduli.

Rendra menatap kembali ke arah Clara, kebetulan Clara sedang sendirian disana karena Malvin sedang bercengkrama dengan segerombol bapak-bapak, entah siapa. Mungkin ini kesempatan Rendra untuk memberikan hadian ini untuk Clara.

"Khhmmm" Rendra sudah berada di samping Clara, Clara pun menoleh.

"Eh Ren, kemana aja lo. Tadi gue udah ketemu sama orang tua lo"

"Sorry, tadi ngambil sesuatu dulu di rumah" Padahal mah dia udah dari tadi disini.

"Oh iya ini buat lo" Rendra memberikan hadiah yang ia ambil tadi di rumahnya kepada Clara.

Late - Huang Renjun ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang