22

57 14 0
                                    

VOTE VOTE VOTE

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Hari yang sama di malam hari~

Zania baru saja turun dari mobil Rendra, hatinya begitu senang setelah jalan-jalan bersama Rendra pacarnya. Iya Zania sudah resmi menjadi pacar seorang direktur.

"Darimana aja lo?" Saat Zania membukakan pintu rumahnya ia terkejut dengan kehadiran Jared adik sepupunya di depan pintu.

"Kaget buset dah, ngapain lo kesini?" Zania pun masuk kedalam rumahnya. Disini cukup sepi hanya beberapa pembantu yang ada karena orang tuanya masih berada di luar negeri. Ia kesini pun karena tujuan untuk bertemu Rendra, dan ia berhasil sembuh dari kanker yang ganas.

"Emang kenapa ga boleh?" Jared berkacak pinggang.

Zania berbalik dan berlari kecil ke adiknya, "Tutututuut boleh banget dong, kenapa kangen ya sama gue?" Zania mau peluk Jared tapi di dorong tipis oleh Jared.

"Ga boleh peluk ish, ga gue ga kangen sama lo. Gue kesini cuma mau curhat dikit"

"Aduh adik kecilku galau ceritanya? sekalian gue juga mau cerita nih lagi seneng soalnya"

Mereka pun ke ruang santai.

"Lo beda setahun sama gue ya stop di panggil dengan sebutan adik kecil" Jared merebahkan badannya di atas sofa.

"Bagi gue lo masih adik kecil"

Jared memasang muka datar, "Terserah deh, kak gila sih gue beneran dijodohin" Jared langsing to the poin

Plakk

Zania memukul paha Jared "Kan gue juga bilang apa, jadinya sama siapa?"

"Ssstt sakit, kenapa lo pukul paha gue"

"Hehehehe, jadinya lo dijodohin sama siapa?" Tanya Zania kembali.

"Gue juga gatau, yang jelas anak teman bunda"

"Lo mau?"

"Gue sih ya terserah kalo cewenya mau yaudah, kalo cewenya ga nerima ya gue udah bilang ke bunda sama papah jangan paksa cewenya, lagian gue gamau ya nikah sama cewe yang ga suka atau cinta sama gue nantinya"

"Tapi kan nanti lama kelamaan bakal cinta juga sama lo"

"Iya sih cuma dia nanti bakal ngerasain sakit juga karena memiliki perasaan kepada orang yang dia sukai"

"Wow, salut gue sama lo dek"

"Apa sih, kak kok nasib gue malah jadi gini ya"

"Gimana maksudnya?"

Jared mendekat ke arah kakaknya, "Maksudnya tuh gini, gue bukannya nyari perempuan tapi malah di jodohin"

"Ya itu mah dari lo nya kurang terbuka"

"Ya gimana mau terbuka sekali terbuka eh udah ada pawangnya"

"Ya itu sih lo kurang beruntung, hahahaha"

Jared cemberut "Gue ganteng begini kok susah banget ya"

"Sabar aja dek, jodoh mah ga kemana. Siapa tau cewe yang dijodohin sama lo itu jodoh lo juga ya kan?"

Jared terdiam sejenak, "Ya, gimana kedepannya deh. Btw, gue baru inget lo tadi sama siapa dah, gue liat lo di balkon keluar dari mobil?"

"Hehehehe, pacar dong" Zania senyum-senyum genit.

"Bohong, masa baru pulang ke Indonesia udah langsung dapet pacar"

"Ya ga apa-apa dong lagian gue cantik" Pedenya.

Late - Huang Renjun ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang