24

61 12 0
                                    

Dukung terus cerita ini ya ❤️
.
.
.
.
.
.

Hati Clara saat ini cukup tenang karena keluargalah yang membuat ia lebih kuat dari hari kemarin.

Jidan yang baru bangun menghampiri kakaknya yang sedang masak untuk sarapan.

"Lo ga ke kantor?" Tanya Clara kepada adiknya yang baru saja duduk.

"Disuruh papah istirahat dulu, semalem perasaan kakak udah nanya soal ini deh" Jidan menjawab sambil mengucek matanya.

"Oh iya lupa" Clara melanjutkan membuat sarapan.

"Kak hari ini gue ikut lo ke cafe ya"

"Terserah, dek mata gue keliatan masih bengkak ga?" Tanya Clara, ia menanyakan ini karena matanya terasa berat.

Jidan menggeleng, "Engga, lo tetep cantik kok"

"Dih geli banget, tumben lo bilang gue cantik" Clara merinding sama omongan Jidan.

"Ckk, udah jadi belom dah, laper"

"Sabar, bantuin juga engga"

"Nanti gue bagian nyuci piringnya"

Clara mengulurkan jempolnya ke arah Jidan, "Sip" Clara sudah selesai membuat sarapannya kemudian menghampiri Jidan di meja makan sambil membawa dua piring, mereka pun sarapan dengan hikmat.

~Beberapa jam kemudian~

Jam 10 pagi, mereka berdua sudah berada di cafe.

"Dek, lo mau bantu disini apa di ruangan gue?" Tanya Clara kepada adiknya, ia Jidan berniat untuk membantu bisnis kakaknya hari ini.

"Gue disini aja deh jadi pelayan"

Clara mengangguk, "Yaudah sana ganti baju"

Jidan pun pergi ke ruangan untuk berganti baju.

Setelah selesai, Ia berpapasan dengan Fanny.

"Eh, loh Jidan ya?" Fannya cukup terkejut.

"Eh iya kak" Jidan berbungkuk memberi salam.

Fanny melihat Jidan dari bawah sampe atas, "Lo mau bantu-bantu disini? Bukannya kata Clara lo lagi sibuk urusan perusahaan ya?"

"Hehehe, iya gitu deh kak, cuma sekarang lagi free aja dari pada gabut yaudah mending kesini"

Fanny mengangguk, "Iya deh bagus, gue ganti baju dulu ya" Fanny pergi sambil menepuk pelan lengan Jidan.

Jidan hanya mengangguk kemudian Fanny pun pergi.

"Wihhh ada karyawan baru nih" Tiba-tiba ada seorang pria dengan setelan kaos hitam dan bercelana pendek levis menghampiri Jidan.

Jidan terkejut sama orang yang menghampiri dirinya.

"Cakep juga lo" Kata orang tersebut menghampiri Jidan lebih dekat. Jidan yang agak risi dan bingung ia pun agak menjauh.

"Siapa?" Tanya Jidan sama orang aneh yang berada di depannya.

Orang tersebut mengulurkan tangan, "Kenalin gue Jared, cowo yang bakal jadi pacar bos disini" Dengan pedenya Jared bilang gitu.

Ah, Jidan tau sama nama ini. Semalem kakaknya cerita soal dia yang mengajak kakaknya jalan-jalan bersama pria yang ada di depan dia. Tadi barusan apa dia bilang cowo yang bakal jadi pacar bos? Maksudnya Clara?

Dengan terpaksa Jidan meladeni orang ini, "Oh iya salam kenal, saya Jidan"

"Eh Jared, ngapain lo disini?" Clara tiba-tiba turun kembali.

Late - Huang Renjun ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang