JANGAN LUPA VOTE KALO SUKA CERITA INI!
.
.
.
.
.
.
.
."Ra"
Haesan, memanggil Clara didalam kesunyian. Clara yang sedang berkutat dengan komputernya melirik Haesan yang sedang tiduran di sofa. Mereka berdua berada di ruangan kerja Clara, tidak ada Latif karena sudah jadwalnya dia libur. Iyalah libur yakali kerja terus kan capek.
"Hnnmm" Clara cuma membalas dengan deheman.
"Lo pernah diselingkuhin?" Tanya Haesan
Wait, Haesan tau darimana? Oh okay Clara berspekulasi pasti sudah mendengar desas desus dari karyawan cafenya. Soalnya kan Haesan itu teman kuliahnya jadi wajar saja tidak tahu perihal percintaan Clara sebab dia cuma tau Clara dekat dengan Rendra.
"Ya gitu deh" Clara menjawab sambil mengangkat bahunya.
"Kalo misalkan orang ini ya pura-pura selingkuh, menurut lo gimana?"
Pertanyaan Haesan membuat Clara heran,"hah gimana kok tumben nanya gitu, lo punya pacar?"
"Kagak, gue cuma nanya doang" Haesan bangun dari tidurnya kemudian duduk sambil natap Clara.
"Pertanyaan lo aneh tapi kalo lo penasaran gue jawab, kalo misalkan orang ini cuma pura-pura selingkuh di depan pacarnya, kalo menurut gue pasti gue nanya ke orangnya, alasannya apa kenapa harus ngelakuin itu? Paling itu sih."
Haesan mendengar jawaban dari Clara hanya mengangguk.
"Lo ada masalah San?" Tanya Clara.
"Ga ada dibilangin cuma waktu itu gue ga sengaja denger sih" Haesan sedikit ragu untuk melankutkan omongannya kepada Clara.
Clara memberhentikan aktifitasnya karena merasa bingung dan sedikit penasaran dengan ucapan Haesan.
"Kenapa San? apa sih jangan bikin gue penasaran"
Haesan yang tadinya nunduk sekarang natap Clara, "gue gamau merahasiakan ini ke lo, gue kan temen baik lo nih karena lo juga harus tau soal ini"
"Iya apa emangnya?" Tanya Clara semakin penasaran.
"Waktu lo ga masuk gue datang ke cafe seperti biasa buat numpang tidur, saat gue ngelewatin ruangan ini gue ga sengaja denger Latif lagi ngobrol sama cowok, cowok itu mantan lo. Jadi gini" Haesan menjelaskan kronologi soal dia menguping pembicaraan Latif dengan Malvin, iya Haesan mendengar semua cerita itu. Tujuan Haesan bilang gini karena dia ga sanggup liat temannya di gantung terus sama Rendra dan harus tau kebenaran masa lalu Clara. Jujur Haesan gamau mengusik soal ini tapi Haesan ga tega liat temannya sendiri bertahun-tahun mencintai Rendra yang orang tersebut belum tentu membalas perasaan Clara.
Clara mendengar dengan baik soal kebenaran tentang permasalahan Malvin dengannya.
Clara terdiam, jadi selama ini sumber permasalahannya dari dia cuma Malvin tidak mau mengungkapkannya malah pura-pura selingkuh?
Clara menyadari kesalahannya tapi kenapa Malvin memilih melakukan itu ketimbang bilang langsung ke Clara kalau dia cemburu.
"San makasih udah kasih tau soal ini, Iya mungkin itu kesalahan gue tapi kak Malvin juga salah ga sih dia ngelakuin itu, mungkin dulu kekanak-kanakan tapi kalau misalkan dia mau balik lagi sama gue. Gue bersikeras buat tolak, kenapa? karena perasaan gue masih tetap dengan Rendra. Kalau mau dari awal lagi tetep gue tolak, gue bahkan masih menunggu Rendra"
Haesan mengangguk,"Tapi saran gue Ra, ga seharusnya lo terus nunggu Rendra. Gue tau lo sesayang apa sama Rendra tapi sikap Rendra ke lo masih ga berubah karena Rendra masih nganggap lo sebagai sahabatnya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Late - Huang Renjun ✓
Fiction générale[TAMAT] ©Kuky_Jar . . Gimana ya? Kita saling suka tapi ga pacaran. "Lo kenapa sih ngelarang gue deket sama cowo lain, lo kan bukan pacar gue!" "Pokoknya jangan, kan ada gue" "Gamau kalo lo nya ga ngajakin gue pacaran" "Pokoknya jangan!" *LOKAL BANGE...