01

221 37 6
                                    

6 Tahun kemudian
.
.
.
.
.
.

Capek ga sih berteman hampir 10 tahun dengan seorang pria? Jujur Clara yang merasakan itu sangat capek. Tapi gimana ya Clara sudah nyaman sepert kasur di kamarnya yang empuk, di tambah pria tersebut membuat dirinya baper. Jangankan Clara kalian pun kalau sudah dekat dengan satu pria yang sudah bikin nyaman yakin kalian tidak baper?

To the poin saja ya pertemuan kedua Clara sama Rendra sudah dijelaskan di prolog. Kenapa pertemuan kedua? sebab dulu mereka satu sekolah dasar, tapi waktu kelas 4 SD Clara pindah. Nah, sekarang sudah masuk kisah mereka berdua yang sekarang baru saja lulus kuliah. Baru beres banget wisuda mana mereka satu kampus walaupun beda jurusan.

"Heh lo gamau foto bareng sama gue gitu?"

Clara yang lagi duduk santai di bawah pohon mendongak. Ia melihat Rendra yang menghampirinya. Mereka berdua berada di taman entahlah Clara ga ada angin ga ada apa tiba-tiba pengen duduk di bawa pohon tempat favoritnya ketika ia pusing dengan dosen yang selalu memberi kesalahan di skripsinya saat itu.

"Males bosen"

Rendra duduk di samping Clara sambil natap.

"Gimana kalo keluarga lu sama keluarga gue foto bareng"

"Dih siapa elo?" Tanya Clara sambil mendelik.

"Bestie lo" Jawab Rendra dengan santai.

(╯°□°)╯︵ ┻━┻

"Capek banget di sebut bestie terus" Clara cemberut sambil mencabut rumput yang tak bersalah itu.

"Terus maunya apa?" Rendra semakin mendekat ke arah Clara, Clara refleks menengok ke arah Renda membuat dirinya ketar ketik menahan jantung yang berdetak.

"Astaghfirullah Kak, tempat umum ini, cipokannya nanti aja kalo udah halal" Teriak adik Clara yang tidak sengaja memergoki kakaknya dengan posisi sedikit ambigu bersama Rendra, entahlah adiknya juga bingung kadang suka kasian sama kakaknya cuma di anggap temen sama Rendra. Btw, adiknya Clara berjenis kelamin pria.

Dengan reflek, Clara mendorong Rendra sampe terjungkal, hampir masuk ke got. kebetulan mereka duduk memang berdekatan dengan got mana penuh air berwarna hitam euuww.

"Goblok lo Ra, gue hampir ke got" Paniknya, Rendra pun langsung bangun sambil mengibas jas dan celananya yang sedikit kotor.

"Salah sendiri ngapain deket-deket" Clara beranjak bangun.

"Ini lagi bocil ganggu aja" lanjutnya.

"Dih kok nyalahin, eh beneran nih kalian mau cipokan?" Jidan Rahardiansyah terkejut bukan main sambil menutupi mulutnya dengan dramatis karena ga habis pikir.

"Gila kak inget ini tempat umum" Lanjutnya.

Toengg

"Bahasanya tolong ya jangan suuzon jadi anak" Clara menoyol kepala adiknya.

"Ck, salah apa gue. Gue dari tadi nyari kakak, mana di telepon ga di angkat-angkat taunya malah berduaan disini,l. Ayo cepetan, keburu penuh tar studio fotonya"

"Kak Ren juga sama di cari sama keluarga kakak, kita bareng-bareng kesananya" Lanjutnya.

"Yaudah ayo-ayo" Rendra tiba-tiba menarik tangan Clara.

"Woy tangan woy kenapa narik gue" Panik Clara yang berusaha melepaskan tangannya dari cengkraman Rendra.

Mereka pun melesat pergi dan meninggalkan Jidan sendirian.

"Nyesel gue nyari mereka" ಥ‿ಥ

.
.
.
.
.
.
.
.

.
.
.
.
.

Segini dulu, yang versi panjangnya pan kapan.
Dibuat: Kamis, 23 Desember 2021

Publikasi: Kamis, 23 Desember 2021
Pukul 23:23

Jidan Rahardiansyah19 TahunKuliah semester 2 😳Jurusan Bisnis padahal pengen Pendidikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jidan Rahardiansyah
19 Tahun
Kuliah semester 2 😳
Jurusan Bisnis padahal pengen Pendidikan

"kasian punya kakak masih perawan, temenan lama tapi cuma di anggap temen"

Late - Huang Renjun ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang