21

53 13 0
                                    

Hayu Atuh Vote 🥺❤️

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Besok Paginya

Rendra sedang berkaca melihat wajahnya yang sudah babak belur oleh Ceilo, ia pun mengambil salep pereda sakit di sekujur luka di wajahnya.

Selesai untuk semua urusannya ia pun bergegas pergi ke kantor karena untuk hari ini akan mengadakan rapat.

Sedangkan Clara pagi ini sedang menyiapkan sarapan bersama bundanya.

Clara pun menyimpan sarapannya di atas meja makan, ia melihat adiknya menghampiri Clara dengan setelan jas rapi berwarna hitam dan kemeja putih.

"Widihhhh, cakep banget dah adik gue"

"Ckk apa sih" Jidan pun duduk. Dia hari ini pergi ke kantor ayahnya karena dia sedang libur kuliah jadi dia mengisi ke kosongannya untuk mulai belajar di bidang bisnis keluarganya.

Clara pun ikut duduk, papahnya baru saja menghampiri dan mereka sudah berada di meja makan.

"Btw ka, lo terima perjodohannya?"

Clara melirik ke arah adiknya, "Kok lo tau kalo gue mau dijodohin?"

"Sebelum lo kesini papah udah ngasih tau, jadi lo terima perjodohannya?"

"Ga tau" Jawab Clara

"Kakak kamu akan dijodohkan" Papahnya langsung menjawab.

"Pah, apa sih Clara belum setuju soal itu kan?"

"Iya memang belum, tapi sepertinya papah akan benar-benar menjodohkan mu. Lagian menunggu Rendra yang seperti tidak serius denganmu untuk apa yakan?"

"Papah jangan gitu, Clara masih nunggu malam ini Rendra mau ketemu sama aku"

"Oke, kalo gitu kalian obrolkan baik-baik, abis itu Rendra harus temui papah jika dia serius dengan kamu"

Clara menatap papahnya, "Iya yaudah" Clara pun beranjak dari kursinya "Clara udah selesai sarapannya. Clara pergi dulu"

Clara pergi meninggalkan kedua orang tua dan adiknya di meja makan, Bundanya melihat Clara pergi menggeleng-geleng.

"Papah sih ah anaknya jadi bete tuh"

"Kok salahkan papah, tuh salahkan Jidan"

Jidan yang di tuduh tiba-tiba langsung melotot ke arah papahnya.

"Lah kok tiba-tiba Jidan di salahin"

"Udah-udah stop, cukup ya lebih baik kalian berdua pergi ke kantor udah siang" Bunda pun mulai kesal.

Mereka berdua langsung menciut.

🔥🔥🔥

Siangnya

Clara terdiam di bar barista, Fanny yang melihat bosnya seperti lesu jadi bertanya-tanya.

"Lo kenapa?" Akhirnya Fanny pun bertanya.

"Ga kenapa-kenapa, emangnya kenapa?"

"Lah malah balik nanya, lo keliatan lesu soalnya. Ada masalah?"

Clara hanya menggeleng, "Ga ada cuma.." Clara menjeda ucapannya.

"Yaudah kalo belum siap cerita, gue siap mendengarkan" Fanny mengusap punggung Clara.

Late - Huang Renjun ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang