09

88 24 2
                                    

SELAMAT MEMBACAAAA!

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Siang bolong enaknya minum es sisri~

Clara baru saja sampai di apartnya, kan ceritanya di usir mangkanya dia udah di apartemen. Padahal masih betah di rumah, dia pun udah dua hari ga ke cafe. Dasar ya mentang-mentang manajer pemilik cafenya malah dianggurin. Untung Latif sabar banget buat menggantikan Clara. Ini mah Clara harus menaikkan gajinya Latif sih.

Clara yang sedari tadi belum cek ponselnya, mau chat Latif gimana kondisi disana, jadi kepikiran tentang cafe tapi dia males buat kesana. Mending sekalian besok aja gitu.

 Mending sekalian besok aja gitu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*bacanya dari bawah

Emang dasarnya Clara jarang banget buat mengaktifkan suara deringnya kalo lagi gamau di ganggu. Jadi, ga taukan kalau Rendra chat dia.

Clara mikir, iya juga sih dari pada lama-lama gini mending juga baikkan, dia tidak mau munafik sih jujur aja dia lagi kangen Rendra dan gamau marahan cuma karena hal sepele.

Clara mikir, iya juga sih dari pada lama-lama gini mending juga baikkan, dia tidak mau munafik sih jujur aja dia lagi kangen Rendra dan gamau marahan cuma karena hal sepele

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Intinya setelah kedatangan Rendra ke apartemen Clara, mereka ngobrol panjang kali lebar. Rendra minta maaf atas keegoisannya tidak mementingkan perasaan Clara. Jadi, mereka udah baikkan Clara pun udah fine aja masalah kemaren-kemaren sama Rendra. Lagian mereka udah dewasa ini, dan ga harus berkalut tentang masa lalu.

Rendra datang-datang bawain Clara cemilan sebagai hadiah permintaan maaf juga. Padahal kan Clara tadi ga minta atau nitip.

 Padahal kan Clara tadi ga minta atau nitip

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Late - Huang Renjun ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang