Epilog

99 8 2
                                    

Selamat membaca~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Suara gemercik air keran di wastafel memenuhi ruangan kamar mandi, di dalam ada seorang wanita terduduk di toilet duduk sambil memandang benda persegi panjang. Ia tersenyum lebar melihat benda itu, hatinya berbunga-bunga dan matanya berkaca-kaca terharu bahagia melihatnya. Benda itu dinamakan testpack yang berarti tes kehamilan. Ada dua garis disana yang artinya ia sedang mengandung. Walaupun begitu ia pun harus segera cek ke dokter apakah hasilnya benar atau salah, ia segera bangun dari duduknya dan keluar dari kamar mandi. Tetapi ia panik mendengar suara teriakan.

"Arrrrghhhhh" "Hah, hah, hah"

Wanita itu Clara, ia bergegas keluar dan mengecek sumber suara itu. Saat dia keluar seorang pria memeluknya erat.

"Hey ada apa, kamu kenapa teriak-teriak?" Panik Clara.

"Aku kayaknya mimpi buruk lagi, eh bukan kayak tapi bener-bener mimpi buruk" Pria itu dengan erat masih memeluk Clara.

"Mimpi yang sama kayak kemarin?" Tanya Clara.

Pria itu mengangguk.

"Kok aneh?"

"Ya ga aneh dong, sehabis aku baca cerita kamu yang buat di Twitter, jadi kebawa mimpi terus" Pria itu cemberut.

"Kok nyalahin cerita yang aku buat sih?" Tanya Clara heran

"Ya abis, masa kamu bikin cerita tentang kamu sendiri tapi nikahnya sama Malvin. Padahalkan kamu nikah sama aku" Rendra cemberut. Dia, pria yang baru saja bangun dari mimpi buruknya.

Pria itu Rendra, ia akhir-akhir ini selalu mimpi buruk tentang istrinya Clara menikah bersama pria lain. 3 bulan lalu Clara membuat sebuah cerita dan itu 3 hari sehabis mereka menikah.

Tiba-tiba Rendra menyesal dengan ucapannya kepada Clara, ~Aku seneng, bisa nikah sama kamu. Beruntung banget, ga kebayang kalau kamu nikah sama orang lain sesakit apa hati aku~ Setelah itu Clara tiba-tiba menjawab, ~hmm gimana kalau aku buat cerita AU di twitter tentang kita?~ Rendra pun menyetujui keinginan Clara dan tak pernah tau alur ceritanya bagaimana, pada akhirnya Rendra tau setelah cerita Clara yang di buat sudah tamat. Betapa syoknya dia dengan cerita yang di buat Clara berbanding terbalik dengan kehidupannya. Agak drama tapi Rendra pasrah-pasrah saja ditambah sudah banyak sekali yang membaca Cerita yang dibuat Clara. Sampai ada penerbit yang ingin menerbitkan cerita Clara. (agaklebay namanyajugafiksi) •́ ‿ ,•̀

Rendra mengangguk.

"Ya maaf, kamu terlalu terbawa dengan alur cerita. Mangkanya sering ke bawa mimpi"

"Haaaah" Rendra menghela nafas, dan sedikit gusar.

"Jangan marah, hmmm" Clara berusaha meluluhkan hati suaminya yang sedikit gusar oleh cerita yang ia buat.

Rendra memandang istrinya, ia memeluk Clara. "Aku ga marah, kamu hebat bisa buat cerita sampai banyak peminatnya, tapi lain kali temanya mengarah ke yang lain ya" Rendra mengelus pucuk rambut Clara dengan lembut.

"Iya, yaudah kamu ke kamar mandi sana. Aku mau nyiapin sarapan dulu"

"Iya sayang" Cuppp, Rendra mencium pipi Clara gemas.

"Morning kiss" Katanya.

Clara hanya berdecak, padahal mah salting.

Clara keluar dari kamar setelah Rendra memasuki kamar mandi, ia bergegas ke arah dapur. Tapi, ia sepertinya melupakan sesuatu.

"SAYANG!!!" teriak Rendra, Clara yang barus aja sampai dapur, ia kaget denger suara teriakan Rendra kembali.

Rendra berlari cukup kencang mengarah ke Clara yang berada di dapur.

Late - Huang Renjun ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang