32

47 8 0
                                    

Selamat Membaca~
.
.
.
.
.
.
.
.
Sambil dengarkan lagu Fabio Asher - Bertahan Terluka

"Ren lepas!!" Berontak Clara, sebab Rendra tiba-tiba memeluknya cukup erat.

"Maaf" Itu ucapan dilontarkan yang sedari tadi Rendra diam terpaku sambil memeluk Clara saat setelah menutup pintu. Sudah 5 menit Rendra dan Clara dengan posisi yang sama.

"Maaf udah bikin lo kecewa, maaf gue baru bilang ini, gue tau lo pasti terpukul dengan sikap gue yang brengsek memainkan perasaan lo. Maaf gue ra Maaf" Rendra terisak.

"Ren, lepasin dulu okey. Gue sedikit panas"

Perlahan Rendra melepas pelukan itu dengan posisi dia yang masih menunduk.

"Angkat kepala lo" perintah Clara, Rendra pun nurut.

"Bener kata lo, gue emang kecewa. Sangat kecewa, bahkan gue berusaha baik-baik aja saat lo.." Clara sambil nunjuk jarinya ke arah Rendra.

Clara cukup emosi saat ini, dia sedikit muak melihat wajah Rendra walaupun keadaan Rendra memprihatinkan, tapi ia cukup sakit hati.

"Saat lo bawa Zania di hadapan gue, lo tau? serapuh apa gue liat lo tersenyum lebar bersama Zania. Tapi lo sama gue ga selebar itu senyuman lo Ren!"

"Gue bahkan mendengar ketika lo membatalkan rencana buat tunangan sama gue demi Zania, hahaha" Clara tertawa remeh tapi air matanya menetes. Iya Clara sudah tau sebab Jidan memberi tahukan dia.

Rendra masih terpaku diam seolah mendengar keluh kesah Clara. Rendra pun cukup terkejut mengetahui itu, jika Clara sudah tau persoalan ia yang membatalkan rencana untuk melamar Clara.

"Sekarang lo datang dihadapan gue, saat gue sudah bersama orang lain dan lo memohon untuk meminta maaf ke gue!!"

"Kemarin-kemarin lo kemana aja hah!!!" Clara mendorong Rendra.

"Lo tau sesayang apa gue sama lo. Gue nemenin lo dari SMA, gue selalu nunggu, nunggu, dan nunggu. Coba kalo lo cerita dari awal soal lo masih ada rasa sama Kak Zania, gue ga akan nunggu lo sampe sekarang dan memiliki perasaan selama ini!!!"

"Sakit, sakit hati gue Ren, sakit banget!!"

"Ra, gue ga bermaksud kayak gitu. Gue berusaha lupa, tapi" Rendra menunduk kembali

"Tapi apa? Kak Zania datang? Iya gue tau, gue cuma sebagai temen lo doang, tapi lo nyuruh gue buat nunggu pada akhirnya lo ninggalin gue dan memilih Kak Zania cinta pertama lo. Gue udah bilang barusan, kalo lo ga nyuruh gue nunggu, gue ga akan merasakan sakit ini!!!"

"Bahkan lo melukai kak Malvin yang ga tau apa-apa!!" Clara benar-benar marah saat ini, hingga ia menangis.

"Lo jahat Ren, lo Jahat!!!" Clara memukul badan Rendra berkali-kali dengan kedua tangannya. Sedangkan Rendra tidak bisa berbuat apa-apa.

"Maaf Ra, maafin gue. Ga apa-apa lo pukul gue, pukul aja Ra pukul"

Clara jatuh, duduk sambil menangis kencang, Rendra berusaha memeluk Clara agar tenang tapi di tepis oleh Clara untuk menjauh.

"Lebih baik lo keluar dan jangan pernah muncul di hadapan gue dari sekarang!! KELUAR!!!"

"Ra" Lirih Rendra.

"KELUAR!!!!"

Terpaksa Rendra menuruti permintaan Clara, dia keluar dari apartemen dengan keadaan lesu.

Clara pun menangis begitu kencang sebab menahan rasa sakit di dadanya.

✨✨✨

Late - Huang Renjun ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang