Zena memandang Alea cukup lama membuat Alea gugup, begitu pun yang lain. Padahal Alea yang di tatap tapi mereka yang ikut gugup.
Liam yang tidak kuat dengan keheningan yang tercipta pun langsung membuka suara."Ini ngapain sih diem-diem bae! Ngopi ngapa ngopi."
Zena melirik Liam kesal."Diem lo badut!"
"Ngomong ngapa ngomong?! Kasian anak orang dibuat gugup sama lo."
"Ini juga mau, lo diem makanya."
"Yaudah cepet ngomong, jangan so so an dingin deh lo. Gak pantes!"
"Lo ngapa sih Am, komen mulu."
"Serah gue dong mulut-mulut gue, kok lo yang repot."
"Sumpah hari ini lo tengil banget Am, udah sana jauh lo sama gue!"
Melihat pertengkaran Zena dan Liam membuat Bayu bosan, jadi ia bangun lalu mengambil cemilan dan kembali duduk.
Tidak lupa menawari yang lain nya cemilan juga dan mereka semua kembali menonton pertengkaran Zena dan Liam sambil mengemil.
Melihat tingkah aneh mereka membuat Alea melongo, Alea tidak menyangka kalau mereka bakal sekonyol ini.
Chandra yang melihat Alea melirik mereka pun langsung menawari nya cemilan."Mau?"
Alea tersenyum lalu menolak."Nggak, makasih."
"Enak tau, rasa nya anj–"
Sebelum Chandra menyelesaikan perkataan nya Azril yang duduk di samping langsung menggeplak kepala Chandra.
"Lo apaan sih, main geplak pala orang aja?!"
Azril mendelik."Lo tadi mau ngomong apa, hah?! Lo mau bilang rasa nya anjing banget? Lo mati rasa apa gimana? Udah tau itu rasa kentang, masih aja dibilang rasa anjing. Oh, apa lo pernah makan daging anjing jadi tau rasa nya? Demi Apa Cacand?!"
Kini giliran Chandra yang menggeplak kepala Azril."Lo ngomong apa sih babi?! Gue kan cuma niruin Ade londok, lo mah kudet sih."
"Anjir itu mah udah lama Chand, lo msih inget aja," kata Fadil.
"Lo kaya gak tau si Chand aja Dil, dia kan gitu mengviralkan yang udah nggak viral," sahut Bayu yang masih sibuk mengemil.
"Berisik woi! Gak fokus nih nonton Zena sama Liam," seru Oliv sambil memelototi mereka semua.
Sementara Zena dan Liam yang cape adu bacot langsung diam dan kompak melirik teman-teman nya yang di setiap tangan sudah ada cemilan, kecuali Alea.
Merasa di perhatikan mereka kompak menoleh dan senyum mereka langsung melebar."Eh Zena, gimana? Siapa yang menang?" tanya Oliv tanpa dosa.
"Menang apaan?" tanya Zena balik.
"Loh itu tadi kalian kan adu bacot, nah siapa yang menang?" ucap Azril.
"Oh jadi dari tadi kalian nontonin kita sambil ngemil, enak bener hidup kalian," ketus Liam.
Zena melempari mereka bantal Sofa."Temen gak ada akhlak! Bukan nya misahin malah di tonton, gini amat ya Allah sekali punya temen gak pada punya akhlak."
Mereka hanya nyengir kuda dan kembali memakan cemilan, sementara Zena melirik Alea yang sedang memperhatikan tingkah temannya.
"Lea," panggil Zena.
Alea menoleh."Iya."
"Lo masih trauma apa udah tenang?"
"Udah lumayan tenang, kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kind Villain
FantasyDenia Putri. Pengusaha muda yang sukses di usia yang sangat muda, tidak hanya pintar dalam berbisnis Denia pun sangat multitalenta. Denia bisa memasak? Tentu saja, bahkan orang-orang terdekat nya selalu menilai masakan dia lebih baik daripada Chef b...