Ibu yang merasa sudah tenang dan melihat Zena masuk langsung berdiri lalu bertanya dengan cepat."Kamu ngobrol apa sama emak lampir? Dia gak apa-apain kamu kan? nggak sentuh kulit kamu kan? nggak–"
"Cukup bu. Aku gapapa, aku baik-baik aja," sela Zena.
Ibu menghela nafas lega."Alhamdulillah."
"Ibu mending duduk dulu, ngobrol-ngobrol sama temen aku. Aku mau mandi dulu udah gerah nih, seharian sama setan terus," ucap Zena yang berhasil memancing kekesalan mereka.
"Setan teriak setan," sindir Azril.
Zena tidak membalas Azril tapi membawa ibu nya duduk di samping Oliv lalu melirik teman-teman nya."Jaga ibu gue. Ajak ngobrol atau apa jangan sampai ibu gue ngerasa asing di rumah nya sendiri."
'Ini, kok kaya kebalik ya?' Batin Ibu.
Setelah Zena pergi Liam mulai mengajak Ibu ngobrol."Bu, maaf kalau aku nanya yang sedikit sensitif. Kan setau aku Zena itu tumbuh besar di keluarga Xean, nah kenapa Zena bisa ada di sini? Duh, maaf banget bu kalau sensitif. Kalau ibu gak mau jawab juga gapapa."
"Kalian mau denger cerita kenapa Zena bisa ada di sini?" kata Ibu dan langsung di balas anggukan semangat.
"18 tahun yang lalu ibu ngelahirin di rumah sakit umum dan waktu itu juga kebetulan Istri dari keluarga Xean juga ngelahirin di rumah sakit yang sama. Kalian pasti nanya kenapa nggak ngelahirin di rumah sakit miliknya sendiri, Ibu juga gak tau. Pokoknya Ibu sama Istri dari keluarga Xean lahiran nya barengan terus bayi kita juga sama-sama perempuan, entah kecerobohan siapa Ibu salah membawa bayi dan begitu pun sebaliknya."
"Ibu tau kebenaran itu waktu 18 tahun kemudian, keluarga Xean datang ke rumah ibu dan memberikan kabar yang mengejutkan, akhirnya Zena kembali ke ibu dan anak yang selama ini ibu rawat juga mereka bawa. Kalian tau gak?"
"Gak tau, kan belum di kasih tau," jawab Azril yang langsung mendapatkan cubitan maut dari Oliv.
"Diem lo."
"Oke, diem."
Ibu hanya terkekeh."Waktu pertama kali Zena ketemu ibu dia malu banget tau orangtua kandung nya miskin, bahkan dia bunuh diri karena gak terima sama kenyataan."
"APA?! BUNUH DIRI? KOK GAK MATI?!" teriak mereka barengan.
"Untung nya Ibu bawa Zena tepat waktu dan dia selamat. Kalian tau apa yang terjadi?" Mereka kompak menggeleng.
"Semenjak Zena bangun dari Koma dia berubah."
"Berubah jadi power ranger pink, bu?" celetuk Bayu konyol.
"Apa berubah jadi Superman?Batman?Kapten basket?" lanjut Chandra.
"Kapten Amerika, bodoh!" sambung Liam sambil memperbaiki kalimat Chandra.
"Nah iya itu maksud gue."
"Kalian semua salah, Zena berubah jadi putri duyung!"
"APA?! PU–PUTRI DUYUNG? SERIUS BU?!" teriak mereka lagi.
Sementara Ibu memasang wajah serius semakin membuat mereka jauh dari logika."Ya, nggak lah! Kalian ini terlalu banyak nonton yang aneh-aneh, maka nya kebawa ke dunia nyata. Berubah yang ibu maksud itu Zena jadi lebih baik dan asik gak kaya pertama ketemu, kalian pasti tau kan perbedaan Zena sekarang sama Zena dulu."
"Kalau Zena yang aku kenal dulu ya bu. Dia suka banget bully cewek yang deket sama Kara, nah Kara ini cowok yang bener-bener Zena suka sangking suka nya dia berani jahat bahkan bikin cewek yang deket sama Kara keluar dari sekolah. Tapi, waktu saya kenal Zena lebih deket lagi ternyata dia nggak kaya dulu malah semenjak dia masuk sekolah lagi setelah sekian lama, dia gak pernah bully orang terus dia juga udah nggak kejar Kara lagi," jelas Alea, karena ia satu sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kind Villain
FantasyDenia Putri. Pengusaha muda yang sukses di usia yang sangat muda, tidak hanya pintar dalam berbisnis Denia pun sangat multitalenta. Denia bisa memasak? Tentu saja, bahkan orang-orang terdekat nya selalu menilai masakan dia lebih baik daripada Chef b...