C H A P T E R - 46

26.2K 4.5K 959
                                    

Delapan belas tahun yang lalu...

Seorang perempuan dewasa dengan pakaian serba hitam dan terlihat sedang meringis sambil memegangi perut nya yang besar dan di samping nya ada seorang seorang laki-laki dewasa yang juga memegangi tangan sang istri, mereka adalah Reika dan Leo.

Mereka sedang berada di dalam perjalanan menuju rumah sakit terdekat, melihat sang istri yang hampir melahirkan membuat Leo membelok kan mobil nya ke sebuah rumah sakit umum.

Sampai di rumah sakit Leo langsung menggendong sang istri dan berteriak heboh."DOKTER! ISTRI SAYA MAU MELAHIRKAN, TOLONG ISTRI SAYA!"

Mendengar teriakkan Leo langsung saja suster membawa Brankar dan Leo menidurkan istri nya di sana, setelah mereka pergi seseorang datang yang juga sama akan melahirkan.

"DOK! TOLONG ISTRI SAYA, DOK!"

Tanpa menunggu lama suster pun membawa Brankar dan menyuruh laki-laki itu menidurkan istri nya.

Mereka adalah Ilan dan Vallen.

Di karena kan rumah sakit itu cukup kecil jadi Reika dan Vallen melahirkan di ruangan yang sama tapi di pisahkan oleh sebuah tirai, mereka melahirkan di temani oleh suami nya masing-masing hingga suara bayi satu persatu mulai terdengar.

Singkat cerita semua sudah di bersihkan dan bayi mereka pun di simpan dalam ruangan khusus untuk bayi, pasangan suami Istri Reika dan Leo saling memandang dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Kita gak bisa jaga anak kita dalam keadaan kaya gini, Rei."Ujar Leo.

Reika mengangguk lemah."Aku tau, t-tapi kita harus gimana?"

"Kita titip ke mamah?"

"Jangan. Musuh kita pasti tau, bukan cuma anak kita yang dalam bahaya orang tua kita pun sama."

"Jadi gimana? Gak mungkin kan kalo kita bawa -bawa."

"Jangan gila Leo!"

"Ya gak mungkin juga, Rei."

Mereka saling diam dan tak lama Leo mengatakan ide nya."Gimana kalo kita simpen anak kita di tempat ramai, kemungkinan besar bakal ada yang bawa dia."

Reika tidak langsung menjawab, tapi ia merenung sebentar sebelum mengangguk.

"Itu yang terbaik."

Mendapatkan jawaban positif dari istri nya, Leo langsung tersenyum dan mengecup kening Reika."Kamu bukan Ibu yang jahat tapi keadaan yang memaksa kita jahat."

Reika hanya tersenyum kecil dan di mata nya ada kesedihan yang mendalam, sebenarnya Reika tidak ingin membuang putri nya tapi bagaimana lagi, keadaan memaksa nya untuk membuang sang putri demi kelangsungan hidup putri nya.

Jika Reika terus membawa anak nya kemungkinan besar mereka akan mati, karna Reika dan Leo bukan orang biasa yang hidup normal dan minim musuh.

Reika dan Leo merupakan pasangan Mafia yang di incar oleh para polisi dan sebagai nya, makanya dengan berat hati Reika membuang putri nya.

Waktu berjalan cepat dan rumah sakit pun sudah lumayan sepi, Leo yang memang pada dasar nya cerdas dengan mudah mengambil bayi nya, tapi sayang ia salah mengambil bayi. Leo bukan mengambil bayi nya tapi ia mengambil bayi Vallen.

Setelah mendapatkan bayi nya Leo dan Reika pergi secara diam-diam, lalu mereka masuk mobil dan pergi.

Di dalam mobil Reika menatap putri nya dan tak lama alis ia mengernyit."Le, kamu gak salah ambil bayi kan?"

"Enggak lah, ya kali salah. Kenapa emang?"

"Kok muka nya gak mirip aku ya?"

"Muka bayi rata-rata mirip semua Rei, udah ah jangan aneh-aneh."

Kind VillainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang