Sepulang sekolah Zena langsung ke Apartemen Oliv bersama yang lain, ada beberapa alasan kenapa ia lebih dulu pulang ke Apartemen Oliv daripada ke rumah nya.
Pertama, Meme masih ada di rumah Oliv.
Kedua, Teman-teman nya akan bermain ke rumah Zena.
Ketiga, Mereka akan menjemput Alea dan membahas rencana balas dendam di rumah Zena.
Meski mereka tau rumah Zena kecil tapi terasa hangat apalagi hari ini Ibu libur, jadi pasti akan semakin ramai.
Sampai di Apartemen Oliv mereka semua masuk dan Meme yang sedang di asuh oleh bibi langsung berlari ke kaki Zena, ia dengan gemas menggesekkan kepala nya ke kaki Zena membuat Zena terkekeh geli.
Zena pun menggendong Meme sambil berkata."Uuuuuu Meme! Kangen gue ya, pasti lah ya kali lo kangen si badut, gak mungkin banget."
Mendengar panggilan nya di sebut, Liam hanya bisa pasrah dan duduk di Sofa sambil membuka seragam sekolah nya dan hanya tersisa kaos oblong hitam polos. Ya, keliatan ganteng lah apalagi rambut nya acak-acakan.
Sambil menggendong Meme Zena duduk di sebelah Liam dan melirik Liam yang sedang mengipasi wajah nya, Liam yang merasa di perhatikan langsung menoleh.
"Apa lo liat-liat?!" sewot Liam.
"Ebuset sewot amat mas nya, santai ngapa santai."
Liam tidak membalas Zena ia fokus mengipasi wajah nya sambil menutup mata, tiba-tiba telinga nya mendengar suara perempuan yang akan mengeluarkan jurus gombal nya.
"Am."
"Apa?"
"Lo ganteng."
"Tau."
"Tapi."
"Apa?"
"Tapi Boong!" Zena langsung tertawa lepas setelah menjahili Liam.
Bukan gombalan yang Liam dapatkan tapi sebaliknya, Zena kalau sama Liam pasti bawaan nya ngebully terus kalau nggak ya adu bacot.
"Zen."
"Yoi."
"Lo tau gak beda nya lo sama lemon?"
"Gak tau tuh, apa emang?"
"Gak ada beda nya, sama-sama asem!"
"Bangke lo!"
Liam tertawa tapi tangan nya masih aktif mengipasi wajah nya, sementara Bayu malah sibuk mengambil buah, Chiki dan Minuman.
Melihat Bayu yang membawa banyak makanan, kedua sahabat nya yang gak tau malu langsung duduk di kedua sisi Bayu sambil mengambil Buah dan Chiki masing-masing.
"Bagus ya bagus. Gue yang ngambil ke dapur kalian berdua yang makan, enak bener!" sindir Bayu.
"Gapapa lah minta dikit, jangan pelit lo jadi manusia," kata Azril.
"Lagian ini juga jajanan Oliv Oil bukan punya lo, jadi santai jangan ngegas oke bro," sambung Chandra.
"Serah lo pada, gue mah apa atuh cuma rempahan ranginang bekas lebaran." Bayu menghela nafas pasrah.
Entah datang darimana tiba-tiba Fadil mengambil buah Anggur yang baru saja akan Bayu makan dan dengan tampang polos nya Fadil berkata."Minta bro."
Dengan senyum terpaksa Bayu mengangguk keras dan bangkit meninggalkan sahabat laknat nya, ia pergi ke dapur mengambil makanan lagi tapi kali ini ia duduk di antara Zena dan Liam.
"Ebuset, lo ngapain duduk di tengah?" seru Zena.
"Biar aman," jawab Bayu.
"Aman dari apa, anjir?" ujar Liam aneh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kind Villain
FantasyDenia Putri. Pengusaha muda yang sukses di usia yang sangat muda, tidak hanya pintar dalam berbisnis Denia pun sangat multitalenta. Denia bisa memasak? Tentu saja, bahkan orang-orang terdekat nya selalu menilai masakan dia lebih baik daripada Chef b...