C H A P T E R - 52

24.2K 4.4K 945
                                    

Delapan belas tahun yang lalu...

Sepasang suami-istri terlihat sedang mengatur nafas dan ada beberapa luka di tubuh mereka, tapi tidak ada yang meringis atau meminta tolong. Mereka hanya mengatur nafas sebentar lalu kembali tenang.

Mereka adalah Reika dan Leo.

Sebelum mobil mereka terjun ke jurang, mereka telah melepaskan sabuk pengaman dan mencari tempat yang pas untuk loncat dari mobil, setelah menemukan tempat yang pas baru lah mereka lompat dari mobil dan mencari tempat yang lebih aman lagi.

Meski sempat terkena batu-batu yang cukup tajam dan beberapa goresan di tubuh mereka, setelah merasa aman mereka melihat mobil yang sedang rebahan di bawah jurang dengan keadaan yang mengenaskan.

Reika menoleh dan memandang Leo."Kenapa tiba-tiba rem mobil blong?"Tanya Reika.

Leo menoleh dan tersenyum kecil."Sengaja, karna aku mau mereka yang ngejar tadi ngira kita udah mati dan dengan begitu kita bisa hidup berdua tanpa musuh, gimana ide aku cemerlang kan!"

Bukan nya muji sang suami tapi Reika malah mencubit lengan Leo gemas."Bego banget! Kalo tau gini kenapa kita buang anak kita tadi hah?! Ih sumpah lo bego banget Le, gue masih ngerasa aneh kok bisa lo jadi ketua Mafia tapi otak aja gak ada! Astagfirullah sabar Rei sabar, inget orang bego di depan lo itu suami lo."

"Pala bapa kau botak-"

"Gak usah bawa-bawa bapak gue!"

"Wah udah berani lo-gue ya sekarang?"

Reika langsung diam dan tersenyum manis."Sorry Le, tadi kan cuma kesel aja."

"Kesel sih kesel tapi jangan lo-gue lagi!"

"Iya-iya enggak kok, jadi ini mau gimana?"

"Sekarang kita balik dulu ke rumah dan obatin luka, nah baru kita pikirin harus gimana."

Reika mengangguk."Tapi anak kita, gimana?"

"Ya gak gimana-gimana, kan dia udah sama Chika."

"Gak ada niatan buat di bawa lagi gitu sama kita?"

"Nanti aja, kita ambil lagi 18 tahun kemudian."

"Ebuset lama banget Le, udah jadi gadis anak kita nanti."

"Ya gapapa, jadi tinggal kita nikahin aj-"

Bugh-

Reika menendang tulang kering Leo."Bapa macam apa kau ini, wahai Ananda Leo?!"

"Bapa muda yang ganteng nya gak ngotak, bahkan cewek susah diatur kaya kamu aja luluh sama kegantengan dan kebaikan seorang Leo."

"Baik matamu! Dahlah, males aku ngomong sama kamu yang udah narsis level dewa!"

Setelah mengatakan itu Reika langsung pergi dan di ikuti Leo, singkat cerita 5 hari kemudian mereka kembali lagi tapi tidak dengan tangan kosong.

Mereka membawa dua mayat yang sudah mereka pakaikan kostum manusia, bahkan wajah nya pun di buat semirip mungkin dan tubuh nya di buat luka, pokoknya mirip banget kaya manusia kecelakaan kaya gimana.

Mereka juga sudah menyewa dokter dan pemandi jenazah, bahkan dengan beberapa orang agar rencana mereka berjalan sukses.

Bahkan Chika sebagai Wakil mereka saja di buat percaya, apalagi musuh mereka yang bodoh.

Dirasa semua sudah berjalan lancar, mereka berdua langsung terbang keluar negri lebih tepat nya ke korea selatan.

Mereka ingin menikmati hidup berdua tanpa ada gangguan dari musuh atau manusia gesrek seperti Chika, betewe waktu Reika hamil ia suka kesel dan selalu ada hasrat untuk memukuli wajah Chika. Entah kenapa tapi emang gitu bawaan nya, muka Chika ngeselin banget apalagi waktu dia ngegoda bentuk badan Reika yang aduhai karna hamil.

Kind VillainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang