Kind Villain

C H A P T E R -51

Satria Halimantio atau sering di panggil Satria oleh sahabat dan teman-teman nya sementara Halim khusus panggilan dari Chintia sang mantan pacar dan keluarga Kylen.

Dan kenapa sahabat dia tidak memanggil dengan nama yang sama?

Jawaban nya tentu saja karna panggilan Halim hanya khusus untuk Chintia dan keluarga Kylen di tambah lagi Satria juga punya sahabat yang nama nya Halim Geraldy, sering di panggil Halim juga.

Satria dan Chintia menjalin hubungan saat ia berumur 15 dan Chintia 26, mereka berbeda 11 tahun tapi aneh nya wajah Chintia tidak terlalu keliatan tua. Chintia mempunyai wajah babyface kalo orang bilang.

Meski sempat ada ketidaksetujuan antar keluarga tapi hubungan mereka tetap berjalan sampai akhirnya di suatu waktu, ada kesalahpahaman yang terjadi antara Satria dan Chintia.

Pada suatu malam tepat nya pada hari jadi mereka yang ke tiga tahun, Satria saat itu akan memberi Chintia kejutan tapi siapa yang menduga di tengah perjalanan tiba-tiba ada seorang gadis dengan pakaian yang mengkhawatirkan, wajah nya terlihat sangat cantik dan polos.

Awal nya Satria tidak peduli tapi saat melihat ada beberapa preman yang akan membawa gadis itu, Satria sebagai laki-laki mulai terganggu dan akhirnya ia pun menolong dan membawa gadis itu ke apartemen nya.

Sampai di apartemen ia di kejutkan oleh kehadiran sang kekasih, Chintia yang tadi tersenyum bahagia langsung berubah datar.

"Oh sorry, gue gak sopan ya main masuk apartemen lo. Yaudah gue balik dulu, bye!"Ujar Chintia sambil mengambil tas nya, lalu pergi tapi di tahan oleh Satria.

"By dengerin dulu, ini salahpaham."Kata Satria.

"Apa?"

"Ini salahpaham, aku gak selingkuh. Aku nemu dia di jalan dan hampir di perkosa, kamu kalo tau aku ada di posisi itu terus gak nolongin dia pasti kamu marah kan? Nah, makanya aku tolong dia dan aku gak tau harus bawa kemana, niat awal nya aku mau simpen dia aja di sini dan aku bakal nginep ke apartemen kamu. Dan aku gak nyangka kalo kamu ke sini, sumpah by aku gak bohong sama kamu."

"Terus?"

"Apa?"

"Terus lo mau apain itu cewek, baju aja udah kekurangan bahan. Lo yakin dia cewek baik-baik?"

"Kamu kok ngomong gitu?"

"Logika aja Lim, mana ada cewek baik-baik pake baju kurang bahan terus ada di pinggir jalan. Emang ada cewek baik-baik kaya gitu? Enggak ada Lim enggak ada! Itu cuma trik biar narik perhatian cowok yang lemah kaya lo!"

Satria cukup terkejut mendengar kalimat yang cukup kasar keluar dari mulut Chintia yang biasanya selalu dewasa.

"Kamu nuduh dia kupu-kupu malam?"

"Gue gak ngomong gitu tapi kalo lo mikir nya gitu, ya mungkin bisa jadi."

"Kamu kok jadi kasar gini sih, by?"

"Kasar gimana sih? Orang biasa aja kok, kamu aja yang sensi."

"By, udah dong jangan kaya gini."

Chintia tidak menjawab tapi ia memandang gadis dengan pakaian terbuka."Masih inget nama?"Tanya Chintia.

Gadis itu mengangguk."Masih."

"Siapa?"

"Ratu Delia."

"Sekarang jam berapa?"

"23:55."

"Jam segitu kamu masih di jalan? Ngapain aja? Pake baju terbuka segala, gak takut masuk angin apa."