C H A P T E R - 28

40K 6.1K 455
                                    

Di negara lain seorang laki-laki dewasa yang luar biasa tampan sedang makan malam di Restoran dengan klien nya, kebetulan Klien nya kali ini membawa anak perempuan nya yang sekitar berumur 25 tahun.

Dia adalah Sean Angelio Kylen.

Sean makan dengan hening tanpa menimbrung obrolan antara Klien nya dan Geo, tapi tiba-tiba Klien tersebut bertanya."Pak Sean, apa anda sudah mempunyai kekasih?" tanya nya.

Sean berhenti makan lalu mendongak dan menjawab."Tidak." Senyum Klien dan putrinya melebar tapi tak lama senyum mereka memudar saat Sean melanjutkan perkataan nya."Tapi, saya sudah mempunyai calon istri." lanjut Sean lalu kembali makan.

Geo yang mendengar itu diam-diam mengacungi Sean jempol, karena Sean telah menerbangkan harapan mereka dan tak lama di jatuhkan.

Klien tersebut berdehem sebentar dan kembali bertanya."Kalau boleh tau, Calon istri anda berprofesi apa? Apakah sama-sama pengusaha? Model atau yang lain?"

"Anda tidak perlu tau, tapi yang perlu anda tau. Saya sangat mencintai calon istri saya dan untuk anda jangan pernah berharap bahwa anda bisa menjodohkan Putri anda dengan saya, karena saya tidak akan pernah mau bersama perempuan lain selain calon istri saya," ucap Sean yang berhasil membungkam bapak dan anak.

Lagi dan lagi Geo mengacungi Sean 4 jempol dengan kaki nya secara diam-diam, entah belajar darimana Sean bisa mengatakan kalimat itu dan berhasil membuat bapak dan anak mati kutu.

Tiba-tiba Klien tertawa kecil."Pak Sean tenang saja, saya tidak akan pernah mencoba untuk menjodohkan putri saya dengan anda. Sepertinya pak Sean sangat mencintai calon istri bapak, sangat beruntung sekali perempuan itu."

"Tidak. Saya yang seharusnya sangat beruntung, karena akhirnya saya telah menemukan perempuan yang berhasil membuat saya jatuh cinta pada pandangan pertama."

Klien dan putri nya terkejut."Anda jatuh cinta pada pandangan pertama? Apakah hal seperti itu masih ada?" tanya Perempuan itu.

"Ada, buktinya saya."

"Luar biasa!"

Sean hanya mengangguk sekilas dan kembali melanjutkan makan, tidak terasa akhirnya mereka selesai dan kembali ke hotel.

Sudah satu minggu Sean berada di Korea selatan dan selama itu juga Sean tidak menghubungi Zena, ada rasa rindu tapi selalu di kalahkan oleh kesibukkan nya.

Namun, hari ini untung nya Sean sedikit luang jadi ia menyempatkan untuk menghubungi Zena, Gadis kecilnya.

Panggilan pertama tidak di angkat.

Panggilan kedua pun sama.

Panggilan ketiga akhirnya di angkat.

Sean bisa mendengar suara lembut dari seberang ponsel nya."Hallo Om mesum!" Tanpa sadar Sean tersenyum mendengar suara lembut sekaligus semangat dari Zena.

"Harus berapa kali saya bilang, jangan panggil saya Om mesum."

"Plis Om! Jangan bahas soal panggilan dulu oke, kalau kita bahas soal panggilan terus gak akan ada ujung nya."

"Oke kita skip, kamu lagi dimana sekarang?"

"Aku lagi ada di Cafe Apasih Om."

"Cafe apasih? Coba inget-inget lagi nama Cafenya."

"Iya nama Cafe nya Apasih ih!"

"Pelan-pelan aja biar inget, jangan terburu-buru."

"Astagfirullah hal'azim! Om nyebelin ih sumpah, tau ah kesel."

Kind VillainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang