Menerima Kembali atau Meninggalkannya

14 3 0
                                    


Navya muncul di rumahku lalu kami ngobrol di kamarku. Kami berbaring di tempat tidur. Kami menatap langit-langit kamarku.

"Aku kemarin jalan bareng Bang Genta." ucap Navya.

"Hah..." ucapku. Navya membalikkan tubuhnya menelungkup di atas tempat tidur. kedua tangannyanya menopang bahunya.

"Bang Genta itu seru orangnya." lanjut Navya, Navya dan Bang Genta beneran pedekate? Aku melirik Navya yang tersenyum bahagia.

"O ya, Bang Genta cerita. Sejak ultah Izura waktu itu Bang Daru sudah jarang kumpul dengan mereka. Katanya Bang Daru selalu pulang dan berkurung di kamarnya. Bang Genta bingung harus melakukan apa, dia takut Bang Daru akan seperti dulu saat dia kecelakaan." ucap Navya sambil menoleh padaku, aku hanya diam

"Bang Genta cerita kalau Kak Wastika juga tidak bisa membujuknya. Dia benar-benar patah hati kayaknya, Pijar." ucap Navya.

"Kamu beneran nggak berminat memaafkan Bang Daru?" tanya Navya. Aku membalikkan badanku dan ikutan menelungkup di atas tempat tidur.

"Kamu jadi memihak Bang Daru karena lagi dekat dengan Bang Genta?" protesku, Navya tertawa.

"Ya nggaklah, aku selalu di pihakmu. Aku kan cuma nanya." ucapnya, mataku menyelidiknya.

"Beneran lo, Kamu kan sahabatku..." ucapnya sambil merangkul bahuku, aku tersenyum masam tak mudah percaya padanya.

"Jangan meragukan aku..." ucap Navya sambil mengelitik pinggangku. Spontan aku teriak, aku paling sensitif dengan gelitikan.

"Navya..." ucapku protes, tapi Navya tetap melakukan aksinya.

"Oke...Oke... Aku percaya." ucapku dan Navya berhenti mengelitikku. Air mataku sudah jatuh dari sudut mataku. Gila ni cewek, aku lelah dan menelentangkan tubuhku menatap langit-langit kamarku. Navya juga mengikuti posisi tidurku.

"Aku hanya ingin Kamu jujur sama hatimu. Jangan sampai menyesal. Aku memang marah sama Bang Daru tapi setelah dengar cerita Bang Genta, aku pikir kalian harus bicara dari hati ke hati. Bang Daru memang salah tapi dia sangat menyesalinya. Kalau Kamu sudah bisa menghalaunya dari pikiranmu, yah sudah. Jangan menerimanya kembali tapi kalau Kamu masih mencintainya..." Navya berhenti bicara, aku tetap diam.

"Aku tau hatimu, sejak SMA sampai saat ini Bang Daru satu satunya cowok di hatimu." ucap Navya lagi. Navya benar, tapi aku takut akan kembali kecewa. Aku belum bisa mempercayainya kembali.

"Bang Genta bilang, sikapnya padamu berbeda. Dia memang suka Kak Wastika dan Kak Wastika satu satunya cewek yang boleh ada di sekitarnya. Tapi sikapnya pada Kak Wastika seperti seorang penjaga, dia selalu berusaha menyenangkan Kak Wastika. Tapi denganmu, dia mungkin terkadang mengutamakan Kak Wastika tapi dia selalu mengingatmu. Bang Daru tidak pernah mau melepasmu dari awal sampai dia bertengkar dengan Bang Genta. Bang Daru selalu terlihat nyaman denganmu, dan setiap kamu ada bersamanya di antara teman-temannya dia jadi melembut. Sejak kalian putus Bang Daru tidak pernah pacaran dengan Kak Wastika, mereka dekat hanya seperti itu. Bang Daru suka mengikutimu dari jauh dan memasang ekspresi kesal bila Dewa dan Matt ada bersamamu. Bang Genta juga pernah dia cemburui." ucap Navya, aku menoleh pada Navya. Apa benar? Benar kah sekarang Bang Daru menyukaiku?

"Ingat saat ultah Izura? Dia terus menatapmu" ucap Navya.

"Sudah Navya..." ucapku makin bingung.

"Nggak mau bicarain itu lagi." ucapku sambil menutup wajahku dengan bantal.

"Kamu udah kayak jaman SMA lagi." ucap Navya, aku menggeleng nggak mau bicarain itu lagi.

Sudut HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang