Sebahagia Ini.

19 2 0
                                    


Hari ini aku bersama Bang Pram ke kampus, aku mau melihat nilai ujianku. Dan ternyata Navya sedang ada di fakultasku dan dia kaget melihat Bang Pram.

"Bang Pram..." ucapnya sambil mendekati Bang Pram yang tersenyum padanya. Navya kelihatan senang sekali, masih menjadi salah satu pengagum Bang Pram.

"Apa kabar?" ucap Bang Pram.

"Baik dong." ucapnya lalu Bang Pram memegang kepala Navya lembut.

"Pijar banyak menyusahkanmu?" tanya Bang Pram, Navya melirikku lalu mengangguk. Dasar Navya...

"Iya tuh, Bang." ucap Navya manja sambil merangkul lengan kanan Bang Pram.

"Pijar keras kepala banget, Bang." ucapnya, aku melotot pada Navya yang tidak peduli dengan pelototanku. Bang Pram tertawa sambil melihatku.

"Sekarang udah keras kepala Pijar kita." ucap Bang Pram, aku meruncingkan mulutku tanda protes. Navya mengeluarkan lidahnya mengejekku. Aku tertawa lalu menoleh ke arah lain. Bang Genta sedang menperhatikan Navya dan Bang Pram. Bang Daru yang di sisinya menepuk-nepuk bahu Bang Genta pelan.

"Hai, Daru..." Bang Pram menyapa Bang Daru. Bang Daru tersenyum dan mengangguk pada Bang Pram. Bang Genta melihat Bang Daru dengan penuh tanda tanya. Navya melepaskan rangkulannya di lengan Bang Pram. Sepertinya dia baru sadar kalau ada Bang Genta di situ. Tapi Bang Pram malah merangkul bahu Navya seperti kebiasaannya. Navya kelihatan salah tingkah, Bang Genta hanya menatapnya... Aku tertawa dalam hati... Sepertinya Navya benar-benar sedang menjalin hubungan dengan Bang Genta.

"Bang Praaammm..." Suara Matt. Kami menoleh, Matt berjalan cepat ke arah kami di belakangnya Dewa berjalan sambil senyum.

"Hei, apa kabar Bro..." ucap Bang Pram sambil melepaskan rangkulannya di bahu Navya yang langsung merasa lega. Aku tersenyum. Bang Pram dan Matt saling berangkulan, Dewa juga merangkul Bang Pram. Matt menyerbu Bang Pram dengan banyak pertanyaan. Bang Pram hanya tertawa menanggapi Matt. Navya berjalan mendekati Bang Genta yang pasang aksi dingin. Bang Daru hanya senyum melihat Genta dan Navya.

Setelah melihat-lihat nilai, Bang Pram mengajak kami ngobrol di cafe depan kampus termasuk juga Bang Daru dan Bang Genta. Izura yang baru datang langsung aja kutarik ikut. Izura baru ketemu Bang pram sekali saat kami baru masuk kuliah saat itu. Suasana yang ceria di siang ini.

                                                                                   *****

Liburan Semester genap yang panjang udah tiba. Bang Pram sudah kembali ke perantauan. Katanya mempersiapkan wisudanya bulan depan. Rumah sepi lagi, aku berbaring di tempat tidur. Selama Bang Pram di sini, Bang Daru sering gabung dengan kami. Bang Pram menerima dia seperti menerima teman-temanku meski tau kalau aku dan Bang Daru sedang bermasalah. Semua anggota keluargaku menyukai Bang Daru. Memang pesonanya luar biasa ya... Hanya... Ahhh... Haruskan aku percaya kalau hatinya sudah mengarah padaku? Benarkah dia bisa meninggalkan Kak Wastika? Tapi sekarang dia hanya diam semenjak kejadian di ultah Izura. Mungkin dia benar-benar sudah merelakanku? Kok aku jadi sedih ya... Ternyata kisah cinta pertamaku seperti ini. Perasaan yang sudah menetap sejak jaman SMA ini harus kandas seperti ini...

                                                                                *****

Liburan semester masih berlangsung tapi aku ada di kampus sekarang. Aku kangen berada di kampus, aku mendesah pelan. Aku menyusuri ruang-ruang kuliah yang kosong. Perkuliahan tidak ada tapi beberapa mahasiswa masih lalu lalang di kampus. Mereka pasti mahasiswa semester akhir yang sedang sibuk mengurus tugas akhir.

Sudut HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang