Aku tahu, semua pembaca Nadi adalah orang baik yang paham bagaimana cara mengapresiasi karya seseorang meski belum sempurna. Untuk itu, aku mau mengingatkan.
Jangan lupa vote dan komentar di setiap paragraf, ya. Karena aku pasti membaca, dan kalian adalah penyemangat utama.
Selamat membaca~
━❍────────
↻ ⊲ Ⅱ ⊳ ↺Selepas menemui Nadi dan teman-temannya di balai kota dan pulang dengan Si Biru, Naraya terlelap hingga beberapa jam. Barangkali efek penat akibat perang batinnya dengan Nadi siang tadi. Yang ia tahu, jam dinding sudah menunjukkan pukul 5 sore saat ia terbangun.
Seperti manusia-manusia teknologi lainnya, ketika membuka mata, yang pertama kali dicari adalah ponsel. Begitu juga Naraya. Selain ada 3 pesan baru dari Nadi, ada pula puluhan pesan yang ia dapat dari group chat baru dengan nama CHILL ON CHILI.
Sengaja mengabaikan beberapa pesan dari Nadi, ia memilih membuka pesan dari group tersebut.
Sesuai dugaannya, memang group yang dipergunakan untuk membahas keperluan dan kematangan rencana mereka untuk liburan ke Lombok.
Terlalu banyak obrolan receh teman-temannya, Naraya yang nyawanya belum genap pun memilih untuk scroll chat hingga terbawah.
Ah, rencana belanja. Perempuan itu mengucek matanya yang mulai panas karena radiasi ponselnya. Selang beberapa detik, pesan dari Nadi masuk lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nadi | Na Jaemin
Fanfiction"Di kehidupan berikutnya, aku ingin menjadi matahari." "Kenapa harus matahari? Kamu tahu, Na, matahari adalah satu-satunya hal yang akan selalu menjadi penyendiri," kata Naraya. Kini matanya mulai beralih pada langit, dan menerjang silaunya sinar Sa...