▪4▪

18.8K 1K 17
                                    

Hanna melangkah menapaki anak tangga menuju Flat kecilnya yang sudah dia tinggali sejak tiga tahun yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hanna melangkah menapaki anak tangga menuju Flat kecilnya yang sudah dia tinggali sejak tiga tahun yang lalu. Langkah kakinya berhenti di ujung tangga ketika melihat punggung seseorang yang membelakanginya.

"Bibi Jung!"

Wanita paruh baya yang dipanggil dengan Bibi Jung itu berbalik dan langsung memeluk Hanna dan merecokinya dengan pertanyaan.

"Nona kemana saja? Sudah tiga hari Bibi berkunjung. Tapi, kata pemilik gedung. Nona sudah tiga hari tidak pulang. Bibi sangat khawatir. Nona tidak apa-apa kan? Tidak ada yang mencoba menyakiti Nona kan?"

Hanna tersenyum "Aku tidak apa-apa. Bibi tidak perlu khawatir dan juga aku sudah makan malam. Bibi tidak perlu repot-repot datang jauh-jauh kemari hanya untuk membawakanku makan malam," Ujar Hanna menunjuk paper bag yang ada ditangan Bibi Jung.

"Bibi tidak apa-apa Nona, Bibi merasa bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada Nona. Jika saja saat itu Bibi tidak melapor pada Tuan kalau Nona Ham-"

Bibi Jung tidak daoat membendung air matanya. Wanita itu memeluk Hanna dengan erat "Maaf. Maafkan saya Nona, semua gara-gara saya."

"Itu bukan salah Bibi. Bibi melakukan hal yang benar saat itu. Aku tidak apa-apa. Lihatlah aku bahkan hidup dengan baik selama ini, makan dengan baik dan mendapat pekerjaan yang gajinya besar. Aku tidak kekurangan apapun."

"Walau sebenarnya aku kehilangan keluargaku," sambung Hanna dalam hati.

Hanna melepaskan pelukannya mengusap air mata yang ada di sudut mata yang berkeriput itu "Bibi tambah tua ternyata," Goda Hanna.

Wanita paruh baya itu terkekeh, "Itu karna Bibi sudah berhenti bekerja di keluarga Kim. Jadi, tidak punya uang lagi untuk perawatan,"

"Hari ini Bibi harus menginap. Aku akan memberikan perawatan untuk wajah tua ini," Malam itu Hanna habiskan saling bercanda satu sama lain dengan Bibi Jung.

▪▪▪

Pagi harinya, Hanna berangkat ke kantor seperti biasa. Bibi Jung sudah pergi sejak tadi subuh karena harus naik kereta pagi untuk kembali ke Busan.

Perempuan yang mengenakan pakaian formal dengan Id Card bertuliskan Divisi Pemasaran menggantung dilehernya itu masuk ke dalam gedung, menyapa pegawai lain yang berpapasan dengannya.

Langkahnya berhenti ketika akan masuk ke dalam lift. Hanna tidak tahu harus masuk ke dalam atau tidak, kepalanya terasa pening, sampai suara sekretaris Jang menyadarkannya.

"Kim Hanna-ssi kau tidak ingin masuk?"

"Saya akan menung_"

"Masuklah!" Kata laki-laki yang berdiri di samping sekretaris Jang tersebut. Siapa lagi jika bukan Jaemin.

Drippin; [드립핀] 》Jaemin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang