▪12▪

18.2K 1K 46
                                    

Penulis hanya meminjam nama dan visual.
Tidak ada unsur apapun apalagi niat menjelekkan pihak lain..

This story just for fun...

Typo bertebaran..
Happy reading.....

Happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nghh"

Jaemin menggeliat saat sinar matahari yang menerobos masuk dari sela horden jendela membuat pandangannya menyilau saat Ia membuka mata.

Sebuah handuk kecil yang terlipat dan sudah mengering jatuh diatas pahanya saat laki-laki itu bangun dari posisi berbaringnya menjadi duduk dipinggiran ranjang.

Jaemin mengernyitkan dahinya memandang handuk itu lalu pandangannya ia edarkan ke sekeliling kamar bernuansa putih gading yang dia tempat ini.

"Shh" Ia meringis memegangi kepalanya yang sedikit peninh mungkin karena efek Ia mabuk semalam.

"Jadi, aku dimana sekarang" Tanyanya sambil menatap kamar yang dia tempati ini bukanlah kamarnya.

Pria itu berusaha mengingat kejadian semalam. Setelah makan malam bersama Hani dan Kim Jaesook. Dia pergi ke Club dan setelah menghabiskan empat botol wine sendirian. Dia memesan supir pengganti lalu tertidur setelah itu dia lupa semuanya.

Ceklek!

Pintu bercat putih itu terbuka membuat Jaemin mengalihksn pandangannya menatap ke arah seorang wanita yang masuk ke dalam kamar dan membawah sebuah nampan ditangannya.

"Kau sudah bangun?" Tanya orang itu sambil meletakkan nampan yang ia bawa tadi di atas meja nakas, dekat tempat tidur.

Jaemin hanya diam, masih mencoba meyakinkan apakah yang dia lihat saat ini adalah kenyataan atau hanya mimpi semata.

"Semalam kau demam, Jadi aku mengompresmu" Ujar wanita itu lagi saat mengambil alih handuk yang ada di tangan Jaemin.

Hanna memandang bingung laki-laki yang duduk diatas ranjangnya yang masih saja diam dan memandang ke arahnya.

"Kau kenapa?" Tanya Hanna tapi tetap saja tidak ada jawaban.

Tanpa ada rasa canggung dan takut seperti biasa, wanita itu mendekat lalu meletakkan telapak tangannya di dahi mulus Jaemin

"Kau sudah tidak demam lagi" Ucapnya setelah merasakan suhu tubuh Jaemin yang kembali normal tidak seperti semalam.

"Dasar pria aneh" Batin Hanna.

Hanna melepaskan tangannya dari dahi Jaemin beralih mengambil nampan yang ia bawa tadi lalu menyodorkannya pada Jaemin.

"Makanlah. Terus minum obat"

Lagi-lagi Jaemin hanya menatap Hanna, tidak berniat sedikitpun untuk menerima nampan yang wanita itu sodorkan.

"Ya!" Panggil Hanna.

Drippin; [드립핀] 》Jaemin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang