Drippin; [드립핀] 》Jaemin ✔

▪20▪

Jangan lupa tekan bintangnya..

Happy reading..
Maaf, banyak typo bertebaran..

Setelah acara makan siang itu selesai Hanna membantu Bibi Kang untuk mencuci piring walaupun awalnya Nenek Jaemin dan Bibi Kang melarangnya.

"Nona, Bibi tinggal sebentar yaa. Nona tidak apa-apa kan sendiri?"

Hanna menoleh "Iya tidak apa Bibi, ini juga sudah mau selesai" Ujarnya sambil tersenyum.

Bibi Kang kemudian pergi meninggalkan Hanna sendirian di dapur, wanita itu dengan tenang membilas satu-persatu piring yang mereka gunakan tadi.

"Eh!"

Wanita itu tersentak saat sebuah tangan melingkar di pinggangnya diikuti beban dipundaknya. Tanpa menoleh, Hanna tahu pasti siapa yang memeluknya ini.

"J-jaemin"

"Hmm"

"Apa yang kau lakukan?" Hanna memejamkan matanya berusaha menetralkan degupan jantunya saat napas hangat Jaemin menerpa area lehernya.

"Memelukmu" Jawab Jaemin.

"L-lepaskan aku" Ujar Hanna dengan nada terbata.

"Kenapa terbata-bata? Kau gugup jika aku memelukmu seperti ini hmm?" Tanya Jaemin berbisik seduktif tepat di telinga Hanna.

"Aku tidak gugup. Kau hanya menghambat pekerjaan-"

"YA!" Hanna memekik kaget saat jaemin tiba-tiba membalikkan tubuhnya membuat gelas yang dia pegang hampir saja terlepas.

Belum sempat membuka suara Jaemin langsung membungkam mulut Hanna dengan bibir Pria itu, melumat bibir Wanita itu dengan begitu lembut.

"Nona Han-"

Panggilan itu sontak saja membuat Hanna langsung mendorong dada Jaemin dengan kuat sehingga pangutan keduanya terlepas.

"I-iya Bibi?" Tanya Hanna gugup pada wanita yang berdiri di ambang pintu dapur.

Bibi Kang terlihat menahan senyumnya saat dengan jelas melihat wajah merona wanita yang kini sedang menunduk itu.

"Nyonya ingin berbicara dengan Nona Hanna"

"S-saya?" Hanna menunjuk dirinya sendiri dengan raut bingung.