Drippin; [드립핀] 》Jaemin ✔

▪15▪

Harap Vote dulu sebelum membaca yaa Chingu^-^ dan juga saya ingetin lagi, buat yang belum vote chapter" sebelumnya yuk divote dulu..

Typo bertebaran..
Happy reading..

Hari ini Hanna kembali berkerja seperti biasa, wanita itu kini berjalan masuk ke dalam kantor bersama dengan sahabatnya Minji yang sedari tadi mengomelinya.

"Ya! Kau tidak mendengarku?" Minji menatap Hanna kesal karena sedari tadi sahabatnya itu hanya diam.

"Aku mendengarmu Minji-ya" Ucap Hanna.

"Lalu kenapa kau hanya diam saja sedari tadi. Mulutku bahkan lelah berbicara tapi kau tidak pernah menanggapinya. Lain kali jika kau sakit, kau harus menghubungiku supaya aku bisa menjagamu" Omelnya lagi dengan wajah cemberut.

Hanna mengehembuskan napasnya kasar "Iya iya. Cepat pergilah ke Divisimu. Nanti kau dimarahi atasanmu" Suruh Hanna.

Minji menghela napas "Ya sudah. Aku duluan" Pamit Minji.

Setelah kepergian sahabatnya itu Hanna segera melanjutkan langkahnya untuk masuk kekantor Divisi pemasaran. Kedatangannya langsung disambut dengan keluhan-keluhan dari para rekan kerjanya yang sudah berada disana.

"Kim Hanna akhirnya kau masuk lagi. Kami sangat membutuhkanmu. Pekerjaan kami sangat menumpuk karena kau dua hari tidak masuk" Keluh Sera salah satu rekan kerja Hanna.

"Kim galak itu bahkan bertambah galak. Dia memarahi kami habis-habisan" Celetuk Sanha sambil menyeruput tehnya, kebiasaan laki-laki itu setiap pagi.

"Maaf karena sudah merepotkan kalian dengan pekerjaanku" Ujar Hanna.

"Tidak apa-apa. Pekerjaanmu adalah pekerjaan kami juga" Ucap laki-laki berkacamata yang duduk disamping Sera.

"Cha sekarang ayo bekerja lagi. Jika Kim Galak Doyoung itu datang dan melihat kita tidak bekerja dia pasti akan mengomel lagi" Ujar Jihoon.

Semua orang memutuskan kembali untuk duduk di tempat masing-masing dan mulai menyelesaikan pekerjaan mereka.

Tidak sampai satu menit orang yang mereka bicarakan tadi benar-benar datang. Kim Doyoung datang dengan raut wajah datarnya yang seperti biasa.

"Selamat pagi Bujangnim" Sapa Hanna ketika laki-laki yang menjabat sebagai ketua Divisi Pemasaran itu melewati meja kerjanya.

Doyoung menghentikan langkahnya lalu menatap Hanna dari ujung kepala sampai ujung kaki dengan pandangan penuh selidik.

"Kenapa menatapku seperti itu?" Tanya Hanna bingung dengan tatapan Doyoung yang seperti paman-paman mesum.

"Ikut aku" Perintahnya.

Hanna mendengus, dengan sangat terpaksa wanita itu bangkit dari duduknya mengikuti Doyoung masuk ke dalam ruangan laki-laki itu.

"Ada ap-"