Sore ini, Biru dan teman-temannya sedang berada di sekolah untuk melakukan gladi bersih untuk lomba modeling besok. Namun karena baru saja azan magrib berkumandang, maka para siswa diberikan waktu istirahat. Biru dan dua temannya memilih istirahat sejenak karena mereka yakin jika musala di sekolah masih penuh. Setelah dirasa cukup lama dan kondisi musala sudah tidak ramai, maka Biru pergi ke musala. Sedangkan, Andan dan Dewi masih keluar sebentar untuk membeli makanan. Saat tiba di musala, benar saja disana sudah sepi. Ia hanya melihat Arka, Ainur dan Tama di barisan shaf tempat laki-laki. Sedangkan, di shaf perempuan hanya ada dirinya dan tiga perempuan yang tak terlalu Biru kenal. Mereka pun melakukan salat berjamaah dengan Arka yang menjadi imamnya.
Setelah selesai salat, mereka keluar dari musala. Ainur tak henti-hentinya berbicara pada Arka "Njir, lo benar-benar ya, Ka. Gak nanggung-nanggung baca surah pendeknya. Langsung Ar-Rahman, lama banget."
"Hahaha, pasti lo mengumpat dalam hati kan, Nur?" tebak Tama
"Bukan mengumpat sih. Cuma capek aja lama berdirinya, hehe."
Arka ikut tertawa "Gue pernah dengar kalau salat magrib lebih baik baca surah yang panjang. Makanya, tadi gue praktikkan."
Biru tak sengaja mendengar percakapan ketiga lelaki itu. Ia kagum pada Arka.
Keesokan harinya, tiba lah lomba modeling di SMA Trisatya diadakan. Banyak murid yang tak sabar menunggu dimulainya acara. Mereka berbondong-bondong mengelilingi panggung. Sedangkan, para peserta lomba masih sibuk mempersiapkan dirinya masing-masing. Biru sudah selesai berdandan dan telah memakai baju dress yang disiapkan oleh ketiga temannya. Namun, ia ragu untuk keluar dari ruang ganti karena ketiga temannya itu telah menunggunya. Ia belum siap mengungkap dirinya yang sebenarnya pada semua orang. Dengan ragu-ragu, Biru keluar dari ruang ganti "Hai." sapanya pada kedua temannya
Kedua teman Biru menoleh karena merasa ada yang menyapa. Andan merasa tak mengenali perempuan di hadapannya "Lo kenal kita?"
Dewi menutup mulutnya pertanda tak percaya dengan apa yang ia lihat "Lo Bitah? Astaga cantik banget lo, Bit." ia tau jika perempuan dihadapannya itu adalah Biru. Ia mengenalinya melalui baju yang dipakai Biru karena ia dan Andan yang memilihkannya.
"Hehehe, iya. Gue Bitah." Biru menggaruk pelipisnya yang tidak gatal
Andan dan Dewi sama-sama terkejut. Mereka tak menyangka jika temannya itu begitu cantik. Andan mengamati Biru dengan lekat "Jadi lo selama ini nyamar, Bit? Aslinya, lo cantik banget."
"Bisa jadi sih." Ujar Biru
"Kenapa nyamar? Cerita dong ke kita, Bit." tanya Andan
Biru melihat jam di handphonenya "Oke, bakal gue ceritain sama kalian. Waktu penampilan lomba juga masih lama." ia mengamati sekelilingnya "duduk di sana yuk!" Mereka berdua pun mengikuti saran Biru untuk duduk di bangku yang ada di samping mereka. Mereka benar-benar penasaran dengan cerita Biru "Kalian percaya gak kalau hidup itu bisa berubah 180 derajat karena satu alasan?" Biru mulai membuka suara
"Maksud lo, Bit?" tanya Dewi
Biru membuang nafas kasar, mungkin ini waktu yang tepat untuk bercerita pada ketiga temannya "Dulu, hidup gue sangat bahagia banget. Punya tiga sahabat perempuan yang sangat gue sayang dan gue percaya. Di tambah lagi, gue punya satu sahabat cowok yang juga membuat keseharian gue berwarna, terutama di sekolah. Tapi, semua itu tiba-tiba berubah 180 derajat. Dua sahabat perempuan yang gue percaya nyatanya menghianati gue dan itu cukup buat gue kecewa."
"Menghianati? Menghianati gimana? Nikung lo pasti ya? Gak heran sih gue, udah banyak soalnya kasus kayak gitu." tebak Andan
Biru tersenyum kecut "Bukan kok. Waktu itu, mereka udah fitnah gue ke pacar sahabat cowok gue. Mereka bilang kalau gue dekat banget sama sahabat cowok gue, namanya Raka. Padahal, gue gak pernah berduaan sama Raka dan kami selalu bertiga bersama Sila, salah satu sahabat cewek gue. Karena fitnah ini, Raka dan pacarnya putus dan pacar Raka nyalahin gue akibat putusnya mereka. Dia nganggap gue perusak hubungannya dan Raka. Nyatanya, dia yang selingkuh. Dari sini, gue merasa dikhianati dan gue gak mau kejadian serupa menimpah gue lagi di masa depan. Makanya itu, gue memilih berpenampilan cupu di sekolah ini agar gue bisa nemuin teman yang benar-benar tulus sama gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
Biru Tengah Malam (SELESAI)
أدب المراهقين"Kalian percaya gak, kalau kehidupan kita bakal berubah 180 derajat karena satu hal?" Seorang gadis bernama Biru awalnya tak pernah membayangkan hidupnya akan berubah karena suatu hal. Hal apa ya kira-kira? Start : 29 Juni 2021 Finish : 7 November...