PROLOG

8.3K 702 9
                                    

Prolog

"Saya nggak akan meninggalkan pacar saya untuk menikahimu, Ra. Seharusnya kamu menyadari bahwa hubungan kita bisa terjadi hanya karena kawin gantung yang konyol itu. Jaman semodern ini dan para orangtua masih saja berpikiran sempit, menjodoh-jodohkan anaknya dengan alasan yang juga sama konyolnya. Menurutmu, apa harus menikah dulu untuk menjaga hubungan antara dua keluarga?"

"Ya, nggak juga sih, Mas. Tapi setahu saya, perjodohan ini adalah kesepakatan keluarga saya dengan keluarga Mas. Kalau Mas nggak setuju, seharusnya Mas ngomong sama orangtua Mas."

"Kamu pikir saya nggak pernah ngomong sama orangtua saya? Nggak usah ngajarin saya soal hal yang saya sudah tau." Laki-laki itu berbalik kemudian menyipitkan mata kepadanya. Tatapannya sadis sekali. Seperti pembunuh berdarah dingin. "Atau jangan-jangan kamu yang merengek-rengek sama orangtua kamu untuk minta dinikahkan sama saya?"

"Kenapa jadi memfitnah saya, Mas? Saya juga udah nanyain hal ini sama orangtua saya, tapi kata mereka, perjodohan nggak bisa dibatalkan. Ya udah. Saya terima aja."

"Kedengarannya kamu memang nggak bersungguh-sungguh membatalkan perjodohan ini. i've told you before, i have a girlfriend!"

It's not fair! Enak banget dia bisa seenaknya menjalin hubungan dengan perempuan lain saat status mereka sudah resmi jadi tunangan. Rasanya keadaan tidak berimbang, karena Seira mati-matian menjaga dirinya selama bertahun-tahun untuk tidak berhubungan dengan laki-laki lain karena dia sudah dikawin gantung dengan Sagara. Padahal bukan bermaksud menyombongkan diri, selama ini lebih dari tiga laki-laki yang memintanya menjadi kekasih, dan mereka bukan orang-orang sembarangan. Bukan berarti mereka sekaya keluarga Sagara, tetapi mereka memiliki latar belakang gelar akademis yang membanggakan. Salah satunya, Mas Randi malah berstatus dosen di sebuah perguruan tinggi terkenal di Bandung. Dosen muda yang terkenal ganteng, ramah, cerdas dan berasal dari keluarga akademisi. Ayahnya profesor dan ibunya dokter spesialis Obgin. Kalau dibandingkan dengan Sagara jelas Mas Randi lebih unggul.

Tapi gara-gara keinginan orangtua, Seira tidak bisa menentukan pilihan sendiri.

"Udah, nggak usah marah-marah lagi. Manut aja, gimana? Saya juga nggak bakal nikah sama Mas kalau nggak kepaksa. Mas jangan GR kalau saya yang minta dijodohin sama Mas. Karena kriteria saya juga bukan seperti Mas Sagara yang bisanya hanya marah-marah saja. Oke, Mas memang ganteng. Tapi laki-laki ganteng nggak hanya Mas saja. Laki-laki kaya juga bukan cuma Mas. Gini-gini juga saya bisa nyari yang lebih kaya dan lebih ganteng. Jangan dikira saya perempuan nggak laku. Sorry pake banget!"

Seira mengambil clutch di atas meja dan berlalu pergi meninggalkan Sagara yang berdiri sambil berkacak pinggang. Tentu saja laki-laki itu tidak akan berminat menghentikannya.

Tiba-tiba Seira teringat sesuatu. Kunci mobilnya tertinggal di atas meja. Dibuangnya napas panjang dan berbalik arah.

"Ngapain lagi?" tanya Sagara setengah menghardik.

"Kunci mobilnya ketinggalan!"

OVERRATED WIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang