PART DUA BELAS

2.5K 570 94
                                    

VOTE DAN COMMENT-NYA YAAA...

MAKASIH YANG UDAH RAJIN VOTE DAN COMMENT. 

NANTI JANGAN LUPA BELI VERSI BUKUNYA (Nggak. Canda)

PILIH YAA

A. TEAM HAPPY ENDING

B. TEAM SAD ENDING

C. TEAM SEIRA BAHAGIA

Ini versi raw banget, belum aku cek lagi typo dsbnya.



Ternyata hitungan Seira meleset. Nyaris dua puluh menit waktu yang dibutuhkan mulai dari titik penjemputan ojek sampai di depan apartemen Sagara. Lewat sepuluh menit dari perkiraan sebelumnya. Padahal dia telah berusaha tiba secepat mungkin, tapi tetap saja terlambat. Kalau sudah berada di lalu lintas padat, maka akan sulit memprediksi waktu yang dihabiskan di jalan. Di kota sepadat Jakarta, jarak singkat bukan patokan untuk cepat sampai di tujuan.

Ketika lift sampai di lantai sepuluh, Seira segera keluar dan berjalan tergesa-gesa. Dia tidak mau berdebat hanya gara-gara keterlambatannya. Tapi apa mau dikata? Sudah terjadi seperti ini.

Begitu melihatnya dari kejauhan, Sagara langsung bangkit dari posisi jongkok di sisi sebelah kanan pintu. Dibandingkan terlihat seperti maling, Sagara lebih mirip seseorang yang terusir dari apartemen sendiri karena telat membayar sewa.

Yah, tentu saja hal itu hanya pengandaian saja, karena apartemen itu sudah berstatus hak milik Sagara. Kudos to his rich family, hingga apartemen berharga delapan milyar itu bisa dimiliki Sagara tanpa harus bekerja keras bertahun-tahun atau menjual aset keluarga.

Seira mengetahui harga apartemen tersebut dari sesama agen properti dan tidak kaget mengetahuinya. Lokasi Lotus Residence memang termasuk salah satu kawasan paling mahal di selatan Jakarta. Lokasi yang jadi incaran karena posisinya strategis untuk hunian dan bisnis. Nilai investasi properti di kawasan itu selalu naik setiap tahun. Sewaktu pandemi tahun lalu saja, di saat terjadi penurunan harga properti di kawasan lain, harga apartemen di sana masih cenderung stabil, malahan memasuki pertengahan tahun ini, harganya semakin naik.

Tidak menutup kemungkinan dalam lima tahun ke depan harganya bisa menjadi dua kali lipat. Sebuah nilai investasi yang sangat besar.

That's why the richs become richer.

Seira tidak pernah bermimpi bisa memiliki hunian semewah itu. Bahkan ketika perusahaan keluarganya belum pailit pun, harga apartemen delapan milyar tidak akan pernah bisa terbeli.

Sekarang, bisa merasakan menumpang tinggal di sana saja rasanya masih seperti mimpi. Walaupun bukan mimpi indah, karena yang dirasakannya selama dua minggu belakangan sungguh jauh berbeda.

Memang benar jika uang tidak selalu bisa membeli kebahagiaan. Merasakan tinggal di hunian semewah ini yang jauh dari kedamaian, membuatnya selalu rindu rumah.

Rumah orangtuanya tidak mewah, tetapi di dalamnya penuh damai dan kasih sayang. Berbeda dengan tempat ini. Suram karena dipenuhi kebencian.

"Lo bilang sekitar sepuluh menit, dan sekarang...,"

Seira segera mengeluarkan key card dan menge-tap di bagian sensor.

I was trying as fast as i can, Sagara. Tapi tetap saja terlambat.

"Nyaris dua puluh menit. Muter-muter dulu atau ngapain?" Suara Sagara membuat telinganya pengang.

Ya Tuhan. Kenapa laki-laki ini selalu punya stok kalimat pedas untuknya?

Rasanya sakit ketika kamu sudah berusaha sebaik mungkin dan tetap saja dianggap tidak becus.

Kedua kakinya yang memakai sepatu berhak cukup tinggi masih terasa sakit karena harus berlari-lari dari depan sampai ke lift. Tapi bagi Sagara hal itu tidak ada artinya. Karena laki-laki itu terkadang terlalu arogan dan tidak mengenal kompromi.

OVERRATED WIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang