"J..jangan pergi.." Lirih pria berwajah imut menggenggam tangan Lana dengan erat. Seakan-akan tidak mau kehilangan nya. Jungwon membuka mata nya, awalan yang ia lihat adalah atap rumah sakit, lalu beralih menatap Lana. Lana menoleh kebelakang, ternyata Jungwon sudah siuman.
"Bentar..gua panggil dokter-"
"Gk usah, I need you now..Please do not go" sahut Jungwon menjeda perkataan Lana. Lana menghela nafas nya lalu kembali duduk ditempat nya. Lana langsung mengechat Niki mengasih kabar dan meminta tolong panggil kan dokter. "Noona tadi dimarahi Tante ku?" Lana membulat kan mata nya. Lalu ia tersenyum kaku, "e-enggak kok...oiya lu harus makan bukan?" Jungwon berdecak kesal.
"Noona jangan bohong deh!, Tangan Noona kenapa?!. Kok diperban?" Sahut Jungwon melihat lengan Lana yang diperban. Dan Lana belum mengganti baju nya, ia masih menggunakan gaun yang sedikit terbuka. Lana langsung teringat kejadian kemarin malam. Lana hanya diam saja menatap lengannya.
"Noona!, Kok bengong?.. pasti Jay kan yang udah ngebuat tangan Noona luka kan" Lana masih terdiam, ia harus menyusun kata-kata nya dengan benar. Jika ia jujur, Jay akan dibunuh oleh nya. Mungkin cara terbaik nya adalah berbohong!. Jungwon langsung menarik lengan Lana, lalu membuka perban itu. Jungwon terkejut, terdapat luka dengan tulisan Jay dan gambar love yang rapi. Pasti Jungwon akan marah seperti nya. Lana pun langsung menundukan kepala nya.
"Noona?!..kata kan Jay telah menyiksa mu kan!" Ucap Jungwon menumpu tangan nya di pipi Lana. Tiba-tiba suara pintu terdengar, lana langsung berdiri dari tempat nya. Tante nya, teman-teman nya dan dokter langsung menghampiri Jungwon.
"sorry Jungwon" Ucap Lana pergi meninggalkan kamar Jungwon. Jungwon tak sempat menahan nya. Sang dokter langsung berucap. "Dia baik-baik saja, beri dia makan. Jangan sampai tidak makan" lalu setelah itu dokter pergi meninggalkan mereka. Sang Tante langsung mengelus surai rambut Jungwon. Sedangkan Jungwon masih menatap pintu itu, Jungwon tau pasti enggak ada yang beres Jika Lana seperti ini.
"Kakak apa in Lana!" Tanya Jungwon dengan tatapan tajam nya. "Tadi Tante Jennie ngatain Lana 'PEMBUNUH'" Sahut Niki ceplas-ceplos, Jungwon membulat kan mata nya mendengar itu.
"Elah tadi gua kebawah emosi aja, dah makan nih..udah gua bawa in bubur"
"Gua gk mau makan sebelum Tante minta maaf, gua gk akan makan" Tante nya pun menghela nafas nya. Mau tak mau ia harus mencari Lana, dan minta maaf. Jika tidak Jungwon tidak akan makan bubur nya. 'Memang dasar keras kepala!' Gumam Tante nya.
Akhirnya ia menemukan Lana sedang menangis di taman. Untuk nya belum pergi, ia pun langsung menghampiri nya. Lana terkejut, tiba-tiba Jennie menghapiri nya. "Maaf kan perkataan saya..tadi saya hanya kebawa emosi saja" Lana menggeleng-geleng kan kepala nya. Lalu menundukan kepala nya. "Ini semua salah ku..aku sungguh minta maaf" ucap Lana membungkuk kan badan berkali-kali.
"Ini bukan salah mu, sudah lah lupa apa yang telah terjadi...ayo masuk, bisa lah tuh anak minta dimanja in Ama Lo" Lana membulatkan matanya. Tanpa basa-basi Jennie langsung menarik Lana kedalam. Setelah sesampai di dalam, Jennie dan teman-teman Jungwon langsung pergi keluar meninggalkan mereka berdua didalam kamar.
Lana berdecak kesal, kenapa mereka meninggalkan mereka berdua. Apa ini yang mereka rencanakan. "Suapin Noona" sahut Jungwon tersenyum manis kepada Lana. Yang membuat Lana diabetes karena senyum nya itu seperti nya. Lana pun langsung menyuapinya tanpa harus ada perbedaan.
"Noona habis ini harus ganti baju, Jungwon gk suka liat Noona pakai baju yang sedikit terbuka" sebenarnya bukan karena tergoda tapi! Ia takut ada pria lain yang akan menggoda Lana. "Huh.. iya-iya" Jungwon langsung menarik lengan Lana yang perban nya habis dibuka oleh nya. Lana meringis kesakitan karena luka nya masih belum terlalu kering.
Tiba-tiba Jungwon mencium lengan Lana yang luka, membuat Lana terkejut dengan aksi nya ini. "Luka ini harus dibayar!" Ini lah yang ia takutkan, kalo Jungwon tahu pasti dia menginginkan jay mati ditangan nya. "Jangan bunuh Jay!.. cukup diberi pelajaran saja. Yah Jungwon" lalu Jungwon mengelus-elus rambut Lana. "Itu tergantung...Noona, dia harus dibunuh Noona dia udah-"
"Please Jungwon..I'll follow your request, but don't kill him" Jungwon menghela nafas nya dengan kasar. "Baiklah, tapi jika dia mengganggu mu lagi. Jangan harap dia hidup" Lana tersenyum senang mendengar itu. lalu Lana melanjutkan menyuapinya.
To be continued
Kok mukanya mirip Daniel yah..iya gk sih apa persamaan aku doang yak?
Sumpah sunghoon kayak gitu, imut banget (≧▽≦)
KAMU SEDANG MEMBACA
[3] ßåßɏ Må£ïå
ФэнтезиFt. Yang Jungwon BUDIDAYA KAN SEBELUM BACA, VOTE DULU:) ·⊰⊹メDia itu imut, gemesin, ngeselin, manja tapi akhirnya gua sadar bahwa dia tuh.............................M A F I A dan nyawa gua bisa melayang kapan pun dia mau.メ⊹·⊰ "Noona Milik Jungwon...