メBaby Mafiaメ-Hospital

1.2K 212 19
                                    

Setelah kejadian tersebut Jungwon langsung dilarikan kerumah sakit. Rasa takut dan senang bercampur aduk, pasal nya ia takut kehilangannya Jungwon tapi disisi lain Lana senang sudah tidak ada Jay yang akan menyiksanya.

"Lan, Sono ganti baju" Sahut Sunoo, tapi Lana malah menggeleng-geleng. "G-gua mau ninggalin Jungwon" tiba-tiba Lana merasakan kepala nya yang tiba-tiba nyeri. Lana tidak kuat menahan rasa pusing nya. Ia pun terjatuh dan tak sadar kan diri.

Sunoo yang melihat Lana, langsung menangkap Lana agar tidak jatuh. Lana pun dibawa ke kamar dan dicek keadaan nya. Setelah di periksa, dokter itu lalu berucap. "Dia gk papa, cuman kecapean. Btw kenapa Jungwon sampai masuk rumah sakit?" Tanya dokter itu memasukkan tangannya kedalam kantong jas panjang nya.

Perkenalkan nama nya adalah dokter Soobin, dia lah yang mengobati Jungwon pada saat ia pingsan karena kebanyakan minum alkohol. Semenjak itu, Soobin adalah dokter andalan Jungwon. Sedangkan Jungwon yang sedang melakukan operasi, itu dokter lain. Disini ada empat dokter yang akan menangani pasien. Jadi Jungwon operasi dipegang oleh dokter ahli nya.

"Jangan disini deh..gua gk mau ganggu Lana" Soobin mengaguk-angguk mengerti, lalu ia menaikkan kaca mata nya yang mulai turun lalu ia berucap kembali. "Hmm baiklah ayo, masih banyak yang harus saya kerjakan" Sunoo pun langsung mengikuti langkah Soobin pergi.

Sedangkan disisi lain.. Tante Jennie dan Niki. Sedang menunggu sang dokter keluar. Tak lama kemudian dokter tersebut keluar dari ruang operasi. Tante Jennie langsung menghampiri nya dan diusul dengan Niki. Berharap bahwa Jungwon baik-baik saja.

"Saya punya satu kabar baik dan satu nya kabar buruk. Kabar pasien baik-baik saja dan kemungkinan ia akan siuman, kabar buruk nya jika pasien tak siuman dalam 24 jam..."

"Kenapa dok!, Kenapa digantungkan!. Apa Jungwon tidak bisa selamat jika tak siuman lebih dari 24 jam?!" Dokter mengaguk-angguk pelan. Jennie kebawa suasana, ia langsung menarik kerah baju sang dokter. "Yakk!, ELO JADI DOKTER GK BECUS BANGET!. GUA UDAH MENGANGAP DIA ADIK GUA... k-kenapa.. kenapa harus Adik gue!" Niki langsung menarik Jennie. Lalu Niki membungkuk kan badan nya.

"Saya sudah sebisa mungkin menyelamatkan nyawa adik nyonya!, Semua nya harus kita serahkan kepada Tuhan. Baiklah saya permisi, masih ada pasien yang harus saya tanganin" dokter tersebut langsung meninggalkan mereka. Sedangkan Niki sedang menenangkan Tante nya Jungwon, Daniel?. Dia ada dikamar sebelah menjaga Lana yang masih pingsan.

Tak lama Lana tersadar dari pingsan nya. Daniel pun menghampiri nya dan menanyakan 'apakah ia baik-baik saja?' Lana mengaguk-angguk, Lana langsung teringat dengan Jungwon. "Niel Jungwon dah sadar, gua mau liat di-" Daniel langsung menahan nya.

"Lo istirahat aja dulu, kelihatan nya lu capek banget" Lana langsung menggeleng-geleng. "Ini semua terjadi karena gua, hiks... coba gua gk ada disini kan semua nya gk bakalan kayak gini!, Gua mau liat Jungwon please" Daniel terdiam sejenak, lalu menghela nafas.

"Baiklah ayo" setelah itu Daniel dan Lana langsung pergi ke kamar VVIP, dimana setelah operasi. Jungwon langsung di pindahkan ke kamar VVIP. Sesampainya, Niki berada di luar. Kenapa ia tak masuk pikir Lana. "Ngapain lu gk masuk?" Tanya Lana menghampiri Niki. Yang asyik duduk sambil menonton sinetron di hp nya:v

"Itu didalam ada Tante Jennie, kata dokter masuk kedalam kamar nya gk boleh rame-rame" sedang Daniel dan Lana ber ohria. Tak lama sang Tante keluar dari kamar. Lalu menatap mereka semua dengan kesedihan. Setelah itu ia menghampiri Lana, tiba-tiba satu tamparan mendarat di pipi Lana. Membuat Lana terkejut.

"Gara-gara Lo, adik gua jadi taruhan nya!. C.. coba Lo gk diculik, pasti semua ini gk bakal terjadi!. DASAR PEMBUNUH!" hati Lana begitu nyeri saat Tante nya berkata seperti itu. Dan air mata nya pun tak sanggup menahan nya, dan keluar dari kelompok mata Lana. Lalu Tante nya pun pergi meninggalkan nya. "Gua susul Tante Jennie" Daniel langsung menahan nya. "Jangan kek nya Tante lagi butuh sendiri an" Niki mengaguk-angguk, Lana pun langsung masuk kedalam kamar Jungwon.

Terdapat dapat pria berwajah imut itu berbaring lemas di kasur big size nya, wajah pucat nya dan alat-alat yang menempel ditangan nya. Membuat dada Lana semakin sesak melihat seperti itu di tambah lagi perkataan Tante nya itu. Lana menghampiri nya, air matanya pun tak henti-hentinya mengalir.

"Ya! Pabo bangun!.. g-gara-gara lu gua jadi dimarahi Tante lu, gua tau semua ini karena gua. Tapi kenapa sih Lo mau bantu gua. Dan kan masih ada yang lebih baik dan...Ukh rasanya capek hidup" Lana mengalihkan pandangannya.

"Karena Jungwon sayang Noona.." Lana terkejut dengan suara itu, Jungwon sudah sadar?. Tapi mata nya masih tertutup. Baiklah Lana pasti sedang berhalusinasi. Akhirnya Lana memutuskan untuk keluar kamar, tapi langkah lana terhenti. Merasa ada yang menggenggam tangan Lana.

"J..jangan pergi.."
























To be continued
Pada ngesad gk. Soalnya tuh pengen cerita part bagian ini tuh tersentuh sama hati kalian.. THANKS yang udah mau baca❤️❤️❤️

 THANKS yang udah mau baca❤️❤️❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wajah Jungwon Pas lagi garong😼

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Wajah Jungwon Pas lagi garong😼

[3] ßåßɏ Må£ïå Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang