メBaby Mafiaメ-Save me Jungwon!

1.2K 213 16
                                    

"Noona!" Jungwon cukup terkejut entah datang darimana Lana menghapiri nya. Jungwon pun membalas pelukan nya, terdengar isakan kecil dari Lana. Ia benar-benar merindukan Lana. Jungwon melepas pelukannya, lalu ia menumpu tangan nya di wajah lana. Air mata nya yang terus mengalir, membuat Jungwon menjadi sesak melihat seperti itu.

"J-jungwon a-aku t-takut, Jay s-selalu menyiksa ku.. hiks" tangan Jungwon beralih menghapus air mata Lana. Setelah itu mengusap Surai rambut Lana. "Tenang aja Jungwon udah di sini, Jungwon gk akan biarkan Noona terluka!" Lalu Jungwon langsung memeluk Lana.

Dari kejauhan Jay memperhatikan Lana dari tadi. Ia pun langsung menghampiri nya, Lana melihat Jay yang mulai mendekat kearah nya. Lana langsung melepas kan pelukannya lalu berlindung di samping tubuh Jungwon dan menggenggam lengan Jungwon dengan erat. Sunoo langsung memberitahu kenapa Lana ketakutan, karena Jay datang dengan teman-teman mafia nya itu.

"Ohh hai bocil, hey baby aku melihat mu..kamu kira aku tidak melihat nya" ucapannya membuat amarah Jungwon memuncak. "Ya!, Udah cukup lu ganggu pacar gua!.." Jay tersenyum getir, lalu menonjok perut Jungwon sampai terpental. Dan sampai pingsan ditempat nya.

Belum sempat Lana ingin menghampiri Jungwon, Lana langsung di tarik paksa oleh kedua penjaga itu. Lana berusaha memberontak. Tapi tenang Lana sudah habis. "J-JUNGWON hiks..YA LEPASkan... JUNGWON!.." Jay langsung menodongkan pistol tepat disamping kepala Lana. Lana langsung terdiam terpaku. "Jangan nakal, jika tidak pistol ini akan membunuhmu!"

Lana tak bisa berbuat apa-apa, jika Lana membuat kesalahan sedikit pun. Bisa-bisa Jay membunuh nya. Lana hanya bisa berdoa agar Jay berubah pikiran.

Tak butuh waktu lama, sampailah di sebuah gudang yang Jay culik Lana. Jay langsung mendorong tubuh Lana dengan keras, lalu mengeluarkan pisau nya. "UDAH GUA BILANG JANGAN KABUR DARI GUA!" Jay mencengkram dagu Lana dengan keras. Lalu menggores kan pisau nya ke pipi Lana. Setelah itu ia beralih ke tangan Lana yang kiri.

"K-kau mau apa?.. jangan sakiti g-gua, j-jay!" Jay menghiraukan perkataan Lana. Lalu ia menggores kan pisau nya dan menulis nama nya di sana dengan sangat rapih. Lana meringis kesakitan darah nya pun terus mengalir. Teman-teman nya Jay berada disana, entah kenapa mereka merasa kasian pada Lana.

"Jay udah, kasihan Lana nya gua gk tega" Jay terdiam sejenak lalu berdiri meninggalkan Lana, di ikuti dengan teman nya. Lana hanya bisa menangis dengan ketakutan. Tak lama datanglah sosok pria, yang tak lain adalah Jake?. Dengan obat p3k dan satu kantung plastik berwarna putih bening.

"Eh jangan takut lan, gua gk berniat ngelukain lu" sahut nya melihat Lana yang sedikit menghindari dari nya. Lana menggeleng-geleng kan kepala nya lalu memalingkan wajahnya. "B-bilang nya c-cuman g-gitu.. ternyata elu dan temen-temen lu licik. Gua kira selama ini lu orang baik, tapi ternyata!" Ucap Lana dengan matanya yang berkaca-kaca. Jake menunduk kepala nya, ia merasa bahwa ia seperti orang jahat. Walaupun ia pembunuh, tapi ia mempunyai hati.

Jake menghela nafas "gua sebenarnya gk mau nurutin kemauan Jay. Tapi Jay orang nya terlalu kejam, gua gk punya keberanian buat ngelawan Jay" setelah itu Jake menghapiri nya lalu menarik tangan Lana yang terluka dengan lembut. Lalu ia mulai membersihkan nya dengan perlahan-lahan.

"K-kenapa lu baik sama gua?, Apa Lo cuman mau manfaatin gua" Jake langsung menggeleng-geleng kan kepala nya. Yang berati 'tidak'. "Gk, gua merasa kasian aja Ama Lo. Nih makan, habisin cepetan keburu Jay datang" setelah membersihkan luka nya lalu ia memberikan kantung plastik tersebut. Lalu tersenyum manis kepada Lana, ia kira tidak ada yang memperdulikan nya lagi. Lana pun langsung mengambil nya.

Setelah menerima nya, Jake pergi meninggalkan nya. Tapi sebelum Jake melangkah lebih jauh, Lana langsung menghentikan langkahnya. "M-makasih k..kak" Jake terdiam sejenak, bisa-bisa nya ia memanggil nya dengan embel-embelan 'kak' akhir-akhir ini jarang sekali ia memanggil nya dengan sebutan kakak.

Jake berdehem lalu pergi meninggalkan Lana. Tanpa Lana sadari, bibir Jake terbentuk senyuman. Tapi ia tersenyum karena merasa ia sebagai kakak kandung bukan Kakak kelas. Memang Jake akhir-akhir ini ia merindukan adik nya yang berada di luar kota sedang belajar. Jake sangat bangga dengan nya yang pintar meraih prestasi.

Matahari menyinari kota Seoul. Lagi-lagi Lana terbangun karena Jay menyiram nya dengan air panas. Luka nya yang tadi nya sudah mulai mengering malah bertambah rasa sakit nya. "Nih pake!, Kita langsung ke tempat ke pelaminan" lalu lana mengangguk-angguk, Jay menghapiri nya.

"Ingat jangan pernah coba-coba kabur!"












To be continued
Huhu(༎ຶ ෴ ༎ຶ) kasihan Lana.. seru gk?

Comel nya budak:)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Comel nya budak:)

Silahkan dicoba tips nya bund:)🙏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Silahkan dicoba tips nya bund:)🙏

[3] ßåßɏ Må£ïå Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang