🌿 22 🌿

3.1K 417 169
                                    

Umm, hi? Apa kabar? Hehe... Sorry baru nongol lagi. Butuh waktu lumayan lama buat aku menelurkan bab ini :'D Dengan alasan terbesar adalah aku yang agak takut sama kontennya T-T

Yes, my friends, kita sudah mencapai titik itu... Titik bab yang harus pake emot ⚠️ dan kata warning dicapslock + bold biar pada gak kelewat T-T Aku tau kebanyakan kalian pasti ngejadiin ini sebagai bab yang paling dinanti karena Minhyung sama Donghyuck udah saling tarik ulur dari belasan bab sebelumnya, dan mungkin tekanan itu juga yang bikin aku makin takut. Ekspektasi.

Sempat insecure parah waktu bab ini jadi, banyakan gak yakinnya dan takut bakal mengecewakan; gak ngefeel lah, terlalu porno lah, ngebosenin lah, bertele" lah, tapi aku berterima kasih banget sama temen" yang bersedia bantu aku supaya rasa percaya diriku naik lagi.

Makasih buat johnj_, yourdayssi, notursun, dan Kiangel__ yang udah bersedia diganggu malam" buat jadi pembaca beta bab 22 Metanoia. Buat waktu serta pengetahuan yang udah dibagi buat aku, makasih banyak! ❤️ Bab 22 berhasil hadir karena andil kalian juga.

Jadi, dengan ini aku mempersembahkan bab full explicit pertama Metanoia (bisa disebut gitu lah ya?). Semoga nggak mengecewakan :')

Dan tolong banget vote dan komennya yaaa biar aku tau pendapat kalian soal bab ini juga. Makasih banyak, loves! ❤️

Please enjoy this chapter~!

.

.

.

⚠️ WARNING! ⚠️
Explicit Content

.

.

.

Playlist: Burning Desire - Lana Del Rey; Runaway - Sasha Sloan

.

.

.

Donghyuck tak henti mengingatkan diri, bahwa tangan yang kini merengkuhnya, bibir yang mencumbu setiap inci kulit lehernya, aroma yang melingkupinya, adalah milik Minhyung, bukan milik Alpha lainㅡterlebih ia yang menciptakan luka trauma masa lalu hingga membuat Donghyuck tak berani untuk sekadar mendapat sentuhan Alpha. Namun, berapa kali pun pikirannya menyalak, Donghyuck tetap tidak bisa menghentikan tubuh yang gemetar serta jantung yang bertalu dalam nada takut.

Napas Donghyuck yang terengah selayak melepas aroma itu dari tubuhnya dan memperingatkan Minhyung, membuat seluruh gerakan yang dimaksudkan sebagai stimulus berhenti di tengah jalan, meninggalkan Donghyuck dalam kondisi takut yang memalukan. Matanya terpejam erat, bahkan ketika Minhyung menjauhkan diri dan menyudahi segala sentuhan. Dengan alis yang tak henti mengerut, Donghyuck perlahan membuka mata, mendapati kedua manik teduh Minhyung yang menatap cemas.

"Kau baik-baik saja?" tanya pria itu. Donghyuck menelan saliva, tidak menemukan cara untuk menjawab. Kedua tangannya yang gemetar masih bertahan di pundak Minhyung, dan tekanan yang ia berikan cukup menjadi tanda agar Minhyung kembali merapatkan tubuh ke dadanya.

[✓] Metanoia [Bahasa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang