Playlist: Antisocial - BEAUZ, Heather Sommer
.
.
.
Ini bab terpanjang sejauh ini karena membahas highlight masa lalu Donghyuck dalam periode 3 tahun. Semoga nggak ngebosenin, ya. Enjoy~
.
.
.
DONGHYUCK, 16 TAHUN.
Donghyuck pernah tertarik pada seorang Alpha. Ia menyadarinya ketika menduduki bangku SMA.
SMA adalah waktu di mana Donghyuck ditekan untuk jadi lebih dewasa dan mandiri. Keputusan untuk hidup sendiri mengudara sejak Donghyuck merasa rumah tak lagi terasa seperti rumah baginya, melainkan neraka. Sang ayah selalu mengasarinya kapan pun sempatㅡpria itu akan sebisa mungkin membuat kesempatan. Donghyuck sudah tidak punya gairah untuk melawan maupun menangis, usaha ibunya untuk membela pun selalu berujung sia-sia. Donghyuck benci diperlakukan bodoh di rumah itu sehingga berakhir hengkang. Keputusan tersebut mendapat suara bulat dari ibu serta adik-adiknya; mereka pun tak sanggup melihat Donghyuck terus tersiksa.
Donghyuck menempati sebuah indekos sederhana dengan setoran per bulan. Ia menghasilkan uang dari sesekali menjaga toko kelontong pemilik indekosnya. Tak hanya itu, kebudayaan belanja daring pun membuka kesempatan Donghyuck untuk mencari lebih banyak rezeki. Ia menjadi distributor barang-barang fashion kecil-kecilan. Hasilnya lumayan. Ia tidak perlu tiap bulan meminta kiriman uang jajan atau biaya indekos. Ibunya, yang berpendapatan kecil dari kegiatan menjahit, hanya mampu membiayai Sungchan dan Jisung serta kehidupan mereka sehari-hari secara pas-pasan. Sang ayah praktis melepas Donghyuck, tidak menunjukkan kepedulian. Sepanjang satu tahun, pria itu mungkin pernah mengirimi Donghyuck uang dua kali, itu pun dalam jumlah sangat minim dan akan diungkit-ungkit tiap marah.
Hidup sendiri, di tempat yang cukup jauh dari rumah, memupuk Donghyuck untuk jadi lebih berani, hati-hati, dan cerdas. Ia tidak hanya harus memikirkan sekolah tiap malam, tetapi juga apa yang harus dimakan esok hari, atau bisakah ia menyisihkan sedikit uang untuk membantu ibunya membiayai adik-adik. Donghyuck menjadi lelaki rumah tangga sebelum waktunya.
Sudah hampir genap satu tahun sejak Donghyuck hidup sendiri. Sebagaimana biasa, ia bangun tepat ketika alarm berbunyi, tanpa peduli tidur yang masih kurang atau cukup. Ia membuat sarapan seadanya, pun berangkat sekolah tanpa melupakan tugas-tugas yang sudah digarap semalam suntuk sebab waktu yang banyak dihabiskan untuk membungkus barang-barang yang harus dikirim ke pelanggan. Kantung matanya hitam dan kulitnya kusam akibat tidak punya waktu untuk sekadar memperhatikan cermin.
Di sekolah, Donghyuck dikenal sebagai bocah yang sangat tertutup. Beberapa anak sering menyebutnya "diam-diam menghanyutkan", atau "sosok paling menyeramkan dalam ruangan", sebab dengan diamnya pun, seisi kelas sudah cukup merasa terintimidasi. Meski pendiam, Donghyuck bukannya tidak tahu apa-apa. Ia adalah murid terpintar satu kelas, kalau tidak satu sekolah. Dengan sifat seperti itu, Donghyuck hanya mampu menggait satu orang sebagai kawan, siswa rantauan bernama Na Jaemin.
Donghyuck tidak benar-benar paham kenapa ia bisa jadi sependiam dan semenakutkan yang teman-temannya selalu jabarkan. Keluarganya pun tidak. Namun, apabila merunut kejadian yang sudah menimpa hidupnya, kita tahu mengapa. Itu adalah cara alam bawah sadar Donghyuck melindungi diri dari segala bentuk tindak pelecehan, verbal maupun nonverbal. Ayahnya dan Paman Yoo, dua Alpha menyeramkan di keluarga Donghyuck, telah menunjukkan betapa berbahaya dunia bagi orang-orang yang polos dan lengah.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Metanoia [Bahasa]
Hayran Kurgu[SUDAH TERBIT] Lee Donghyuck tidak mengenal cinta. Konsep itu sudah tidak lagi relevan dalam hidup sejak ia melihat kehancuran keluarganya. Sebagai seorang Omega laki-laki, yang menjadi tujuan hanyalah bagaimana cara supaya bisa hidup sejahtera tanp...