pelukan hangat di saat badai

28.9K 3.1K 42
                                    

Setelah acara selesai dan keluarga Kerajaan di antar ke menara Bohemian yang berada di Utara rumah, Duke aston kembali ke kamar Pricilla.

Bersama duchess mia mereka menghampiri Pricilla yang sudah berganti dengan gaun tidurnya.

"Ini pasti salah satu hari yang berat untuk mu darl"

Tidak seburuk  dibandingkan kalian pergi meninggalkan ku pa

Tapi Pricilla tak mampu mengatakannya, dia hanya tersenyum

"Beristirahatlah, kau pasti lelah"ujar Duke aston mengecup kening Pricilla

"Mama dan papa tidur dikamar sebelah, jika kau membutuhkan sesuatu datang lah"

Pricilla mengangguk, dia tidak berani berkata apa apa karena bisa di pasti air matanya akan mengucur deras

Setelah sampai dikamar duchess Mia mengusap kepala Duke aston yang tengah terduduk

"Kau tidak gagal, kau sudah melakukan yang terbaik sebisamu"

Duke aston menangis tanpa suara, dia menyesal tidak mendampingi Pricilla keistana.
Akan tetapi itu bukan tanpa alasan, wilayah barat daya kota mereka terkena banjir bandang dan Duke aston memiliki kewajiban untuk membereskan permasalah itu secepatnya.

Dia tidak bisa hanya mengirimkan bantuan dan mengecek laporan saja, dia harus memastikan sendiri keadaan disana sehingga bisa menanggulanginya dengan tepat.
Tetapi disisi lain dia tidak mampu menyelamatkan Pricilla nya dari jaring jaring kerajaan, Pricillanya tertangkap,terperangkap.

"apa yang harus ku lakukan mia? apa aku harus melakukan pemberontak?"tanya nya putus asa

Suara ketukan menghentikan pembicaraan mereka

"boleh aku masuk?"

"Kuatlah" ujar duchess mia menguatkan

"masuklah sayang, pintunya tidak dikunci"seru duchess

Pricilla masuk dengan perasaan tak menentu

"Apa aku mengganggu waktu kalian?"

"Tidak sama sekali"ujar Duke aston buru buru mengusap air matanya

"Ada apa sayang?"Tanya duchess

"Boleh aku tidur bersama kalian? Sepertinya diluar akan turun badai"

Duke Aston tertawa tapi airmata nya kembali merembes walau buru buru disekanya
Dulu, saat kanak kanak Pricilla akan menggunakan alasan turun badai untuk bisa menginap dikamar mereka.

"Masuklah sayang, ranjang ini terlalu besar untuk kami berdua"Ujar Duke aston

Duchess mia menyingkap selimut dan membimbing Pricilla tidur di tengah mereka

Pricilla memeluk duke Aston erat

"Hei, apa hanya dia orang tuamu?"tanya duchess mia tak terima

Pricilla dan Duke aston terkekeh mendengarnya.

"Papa maaf, tadi aku mencuri dengar perkataan mu tentang pemberontakan"kata Pricilla saat tawa mereka reda

Duke aston langsung menegang

"Ku mohon jangan lakukan itu, aku pasti akan bersedih"

"Papa melakukan itu demi kebaikanmu"

Pricilla menggeleng

"Aku ingin kita bisa hidup lama bersama sama, tidak apa jika misal aku tidak terlalu bahagia di istana. Tapi kan aku bisa mengajukan kunjungan kesini bertemu kalian, tempatku untuk pulang. Iya kan?"tanya Pricilla menengadah melihat wajah
Duke aston yang sudah berkaca kaca

"Tentu, Kami akan selalu menunggumu. Bahkan mungkin kami akan menyeret mu jika istana terlalu memukaumu"

Pricilla mengangguk sembari menangis

"Kalian bahkan harus memukulku dengan sebilah kayu jika seandainya aku mulai terpukau dengan taman nirwana di istana"

"Atau mungkin mandi emas yang hanya ada  di istana"tambah duchess mia yang membuat mereka semua tertawa disela tangisnya.

"Ya,kalian harus pastikan melakukan itu jadi bisakah aku mempercayai kalian tetap hidup dengan baik dan menungguku ?"pinta Pricilla lirih

Yang dijawab dengan pelukan hangat dari kedua orangtuanya,kontras dengan airmata yang terus terurai diantara mereka.

"sekarang aku akan memeluk mama,papa tolong nyanyikan lagu pengantar tidur untukku"ujar Pricilla sembari mencari posisi nyaman dipelukan duchess mia

"Hei mana bisa kau meminta papa bernyanyi saat suara papa sengau seperti ini"

"aku tidak mau tahu, aku ingin papa bernyanyi"

Duke aston menghembuskan nafasnya, dia mulai bernyanyi mengikuti keinginan pricilla akan tetapi baru satu kalimat,Pricilla dan duchess mia sudah tertawa

"Hei bukannya kalian curang, menggodaku"

"Haha baiklah,baiklah aku tidak akan melakukannya lagi papa, aku bersungguh sungguh"ujar Pricilla tertawa karena duke aston terus mengelitikinya.

Duke aston berdehem dan kembali bernyanyi sembari menepuk nepuk bahu Pricilla.
Duchess mia tersenyum sendu melihat wajah suaminya

"Kau kini sudah tahu jawabannya, apa yang paling di inginkan Pricilla"kata duchess mia pada Duke aston saat Pricilla telah tertidur dalam pelukannya.

**

"Nah Pricilla ini kamarmu sebelum menjadi putri mahkota, jangan sungkan menghubungi Javier jika kau memerlukan sesuatu"ujar Raja Braga yang repot repot mengantar Pricilla ke kamarnya bersama Ratu aster dan putra mahkota

"Terimakasih atas kebaikan hati yang mulia"ujar Pricilla

"Javier jangan apa apakan Pricilla sebelum pernikahan kalian, Papa tidak ingin ada anak sebelum pernikahan" ujar Raja Braga dengan mengerling nakal

Javier menatap Raja dengan tatapan malas

"Akan saya lakukan, kalau begitu mari saya antar kedepan"

"Tidak perlu, aku dan ibumu akan memastikan kau masuk kekamar mu sebelum kami kembali ke istana matahari"

Javier mencibir dalam hari

"Kalau begitu aku undur diri"ujar Javier berjalan ke kamarnya yang bersebrangan dengan kamar Pricilla.

"Ratuku mari kita beristirahat"

Ratu aster merubah wajahnya menjadi dingin setelah mereka tinggal  berdua,Ratu aster bahkan berjalan meninggalkan Raja Braga dibelakang nya.

Raja Braga mengedig kan bahu acuh

"Hei ratu, kau tidak ingin menunggu ku? Apa kau tidak ingat berjalan mendahului raja itu dianggap melanggar hukum"

Ratu aster menghentikan langkah kakinya dan berbalik menatap Raja Braga dengan marah

"Apa? Jangan membuatku bingung. Aku tidak akan mengetahui apa yang ada difikirmu  jika yang kau lakukan hanya cemberut dan marah"

"Bahkan jika kau tahu pun kau tidak ingin dibantah bukan?"tanya ratu aster berkaca

"Oh kecuali soal Pricilla, lain halnya aku mau di bantah"ujar raja Braga Lalu berjalan santai mendahului ratu.

"Ayo cepat, jangan terlalu lama diam disana aku sudah ingin beristirahat"ujar raja Braga

Ratu aster terpaksa berjalan cepat menyamakan langkahnya yang tertinggal,Raja Braga tersenyum melihatnya.

Nanti kamu akan tahu ratu, bahwa  aku sedang mengupayakan yang terbaik untuk pangeran dan negeri kita.

hai gais, terimakasih sudah mau mampir diceritaku, jangan lupa kasih bintang ya biar aku lebih semangat nulisnya, terimakasih.

Happy reading  (^v^)

tokoh Antagonis (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang