pemilihan regina

37.3K 3.7K 17
                                    

"Sayang apa kamu yakin Papa tidak perlu berbicara apa apa pada Raja Braga?"

"Tidak Papa aku baik baik saja"ujar Pricilla yang tengah sibuk menyiapkan keperluannya selama tinggal di istana

Tubuh pricilla menegang sebelum kembali tenang tatkala merasakan usapan lembut Duke Aston di kepalanya

"Maaf Papa akhir akhir ini aku tidak bisa membantumu" ujar Pricilla sedih

"Yang penting kau sehat"ujar Duke Aston merangkul bahu putrinya

"Aku baik baik saja papa"

"Tidak, kamu terlihat muram akhir akhir ini?"ujar Duchess Mia

"Aku baik baik saja Mama"

"apa kamu bersungguh sungguh?"tanya nya sembari menggenggam kedua tangan putrinya

Pricilla memaksakan senyum dan mengangguk

"Kalo begitu beristirahat lah, karna kamu besok berangkat pagi pagi sekali"

"Baik, terimakasih mama papa aku sangat menyayangi kalian"ujar Pricilla lirih sembari memeluk kedua orang tuanya

"Kami lebih menyayangimu"

Pricilla menahan isaknya dan memeluk kedua orang tuanya lebih erat.

~

Dikamar, Duke Aston menemui Istrinya yang melamun menatap keluar jendela.

"ada apa istriku? Bukannya kamu begitu bersemangat mengetahui bahwa Pricilla menjadi salah satu Kandidat Regina?"tanya Duke Aston

"semenjak Pricilla jatuh sakit setelah acara debutantenya entah mengapa aku merasa itu berkaitan dengan terpilihnya dia dalam pemilihan regina"

"Tenanglah sayang, aku yakin Pricilla mampu melewatinya"hibur sang suami

"Ya, tapi apa kau tidak bisa melihat tatapan sendu nya jika dia menatap kita? Seolah dia akan mati detik selanjutnya"ujar duchess Mia,nampak jelas kekhawatiran dari nada bicaranya

Duke Aston menghembuskan nafasnya berat,bukannya dia tidak memperhatikan sang putri tapi dia tak ingin memaksa Pricilla untuk bercerita jika memang gadis itu tak menghendakinya.

"Mari kita doakan saja sayang, semoga tidak terjadi apapun pada Pricilla"ujar Duke Aston memeluk istrinya lembut.

Pagi harinya Pricilla telah berangkat dari kediamannya menuju istana dia tidak henti hentinya memanjatkan doa.
Mendengar nama Javier Xavierus Adelard disebut saja sudah membuat dirinya tak berdaya apalagi dipaksa tinggal dengannya di satu wilayah yang sama selama dua minggu.
Sungguh hatinya tidak sekuat itu.

rasanya dia ingin memutar arah kereta kudanya kembali kerumah dan meminta pertolongan kedua orang tuanya, tapi Pricilla cukup tahu Watak Raja Braga maka Pricilla memutuskan mengikuti Pemilihan regina

Kereta kuda memasuki kawasan istana,begitu Pricilla turun dia sudah disambut Oleh para pelayan dan pengawal istana

"Selamat siang Nona Pricilla, saya amber kepala pelayan di istana Bintang dan dikirim khusus oleh Raja Braga untuk melayani anda"

Pricilla mengangguk kecil

"Nona Pricilla hanya membawa satu pelayan?"

Pricilla mengangguk

"Apa perlu saya kirimkan beberapa pelayan untuk tambahan melayani anda?"

"Tidak perlu, tunjukan kamar nya"ujar Pricilla datar

"Baik,silahkan mengikuti saya"

Dasar orang kaya batin Amber yang merasa tak nyaman dengan sikap dingin Pricilla.

tokoh Antagonis (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang