Bel istirahat menggema tepat pukul 12.30 KST. Suara khas menyeru, membuat siswa di seluruh penjuru berhamburan keluar kelas. Pelajaran yang berlangsung panjang membuat mereka muak. Bahkan sejak 1 jam yang lalu mereka terlihat tak henti menatap jendela dengan arsiran debu tipis, mereka benar-benar bosan.
Di kelas 2-3, kini satu persatu murid mulai keluar dari kelas. Mereka memanfaatkan waktu istirahat dengan sebaik mungkin sebab pelajaran sains sebelumnya membuat kepala mereka hampir meledak.
Di pojok ruangan dimana tempat Krystal duduk, gadis itu masih menundukkan kepala berkutat dengan buku dan alat tulis di depannya. Alis Krystal menyatu berusaha berpikir keras menyelesaikan sederet soal matematika miliknya. Ia tak mempedulikan teman sekelasnya yang heboh sendiri ingin cepat-cepat menuju ke kantin.
Kini kelas itu telah kosong sepenuhnya, tersisa Krystal yang masih sibuk dengan dunianya dan seorang pria yang kini tersenyum menatap Krystal dari tempatnya duduk dibangku pojok kanan paling belakang, tempat duduk wajib bagi siswa-siswi yang hanya bermodalkan keyakinan.
Beberapa saat kemudian, fokus Krystal buyar ketika netra indahnya menangkap sepasang sepatu coklat di samping meja dan membuat gadis berparas cantik itu seketika mendongak, menatap dingin pria yang tengah tersenyum manis di depannya.
" Soojung-ah, Apa kau mau ke kantin bersamaku? " Tanya pria tampan yang sering dipanggil Kai itu penuh harap. Krystal mengedarkan pandangannya menyadari hanya ada mereka berdua yang tersisa di kelas.
" Ani " Jawabnya singkat, padat dan jelas membuat Kai meringis.
" Apa kau tidak lapar? Aku bisa membawakan mu makanan jika kau mau. " Krystal berdecak kesal. Ia menatap tak suka Kai yang menurutnya mengganggu ketenangannya.
" Tidak perlu. "
" Tap- "
" Ku bilang tidak perlu! Kenapa kau selalu saja menggangguku?! Pergi dari hadapanku, sekarang! " Desis Krystal tajam membuat nyali Kai mendadak menciut.
Karena tidak mau melihat Krystal berubah jadi singa betina yang kelaparan, dengan segera pria tampan berkulit tanned itu melangkahkan kakinya meninggalkan Krystal yang kembali tenggelam dengan dunianya sendiri.
" Yak! kim Jong-in! " Kai berhenti dan memutar tubuh saat seseorang memanggil namanya.
" Ada apa dengan wajah tampanmu itu? " Jisoo menahan tawanya melihat wajah Kai yang tertekuk kusut.
" Apa karena Soojung? " Kai berdecak kesal.
" Ada apa kali ini? "
" Diusir " Seketika tawa Jisoo meledak saat melihat wajah Kai yang semakin mendramatisir keadaan.
" Dia semakin hari semakin menakutkan. " Kai merengut sedih.
Kai dan Jisoo adalah sahabat baik. Kisah cinta pria tanned itu juga tak jauh beda dengan Jisoo, dia menyukai Krystal, gadis dingin penuh kharisma dan pesona.
Jisoo tertawa menepuk-nepuk pelan pundak sahabat sesama kurang beruntungnya.
" Kau harus berusaha lebih keras, Kim Jong-in. Tenang saja, aku akan selalu mendukungmu. " Kai tersenyum lebar. Tentu ia akan memperjuangkan cintanya, tak peduli berapa banyak penolakan ia akan tetap berusaha.
" Eoh, gomawo kau telah mendukungku. Mari kita sama-sama berjuang mencairkan kutub utara. " Jisoo tertawa keras. Dia hampir saja melupakan perjuangan cintanya yang tak jauh beda dengan Kai.
" Apa kau mau menemui Soojung? " Jisoo mengangguk sekilas. " Aku heran kenapa Soojung lebih memilihmu daripada aku yang tampan seperti ini. "
Jisoo terkekeh geli. Kai sendiri merasa sedikit cemburu dengan kedekatan keduanya. Bahkan Krystal terlihat begitu nyaman bersama gadis pemilik bibir hati itu. Bukan ia tak tau, selama ini ia memperhatikan bagaimana cara Krystal menatap Jisoo dengan hangat, jauh berbeda jika dengan orang lain. Gadis itu cenderung dingin dan tak peduli sekitar. Namun Kai berusaha keras menepis kecemburuannya mengingat fakta tentang kedekatan mereka yang terjalin sejak kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUO VISUAL || Jirene
FantasyShort Story ❝ Duo Visual ❞ Jisoo x Irene Happy Reading❤️ END ••• ❝ I hope the wind will tell you how much, I Love You ❞ ❝ ...Tak semua cinta berlabuh pada pemiliknya. Tak semua cinta berpulang ke tempat yang diinginkan sebelumnya. Tak semua cinta b...