SNU Hospital...
Lampu diatas pintu ruang operasi telah mati, menandakan akhir dari segala kegiatan didalam sana. Pintu ruangan terbuka, menampilkan sosok pria berjas putih dengan gurat lelah yang begitu kentara di wajah, membuat Jisoo beserta keluarga dan para sahabatnya bangkit.
Bagian dari keluarga Kim— Yuri, Jisoo, Changmin, Jessica dan Krystal lantas segera menghampiri dokter tersebut.
" D-dokter, bagaimana keadaan Appa? " Tanya Jisoo menatap khawatir pria di depannya yang memasang senyum penuh penyesalan.
" Jeosoanghamnida. Kami telah berusaha semaksimal mung— " Ucapan dokter itu terpotong saat Jisoo tiba-tiba berteriak.
" ANDWAE! Kenapa kau meminta maaf, huh?! Katakan padaku jika Appa baik-baik saja. Katakan padaku, sialan! "
" Kim Jisoo tenangkan dirimu! " Bentak Changmin membuat Jisoo terdiam seketika.
Gadis itu menunduk, dadanya begitu sesak dan sakit sebab ini adalah pertama kalinya ia mendengar bentakan Changmin, paman kesayangannya.
Tak tega melihat bagaimana tersiksanya Jisoo, Jessica lantas membawa gadis itu kedalam pelukan. Sementara itu, Changmin menggigit bibir bawahnya menyesal, ia membenci dirinya sendiri karena telah membentak Jisoo.
Semua orang yang ada disana hanya bisa diam, Irene dan yang lainnya merasa sedih dengan apa yang terjadi saat ini.
" Lanjutkan penjelasanmu dokter. "
" Ne, jeosoanghamnida. Kami sudah berusaha sebaik mungkin tapi Tuhan berkata lain. Operasi yang kami lakukan berhasil, namun kami tidak bisa menyelamatkan Tuan Kim. Kami— tim medis turut berduka cita atas meninggalnya Tuan Kim Kyuhyun, hari ini— Senin, 10 April 2013 pukul 15.28 waktu setempat. "
***
Awan mendung menggantung menambah sendu pemakaman sore ini. Suasana duka tak hanya dirasa keluarga, tapi juga orang-orang terdekat yang turut kehilangan sosoknya yang kini telah menyatu dengan tanah. Sebagian pelayat yang merupakan teman serta rekan bisnis Kyuhyun ikut merasakan kesedihan yang mendalam. Mereka tentu tau bagaimana rasanya di tinggalkan oleh sosok yang teramat berharga dalam hidup.
Kini— satu persatu pelayat berpakaian serba hitam senada mulai beranjak meninggalkan pemakaman setelah memanjatkan doa. Ada beberapa yang masih betah berdiri di sana, mereka— Changmin, Yuri, Jessica, Krystal, Irene, Seulgi, Joy serta Wendy, berdiri menatap nanar kearah Jisoo yang masih bersimpuh didepan gundukan tanah basah itu.
'Appa, ini baru beberapa jam kau meninggalkanku, tapi aku sudah merindukanmu. Appa... Bogoshipeo. Aku merindukanmu Appa. Wae? Kenapa kau meninggalkanku Appa? Apa kau tidak lagi menyayangiku, huh?'
Jisoo, gadis cantik pemilik bibir hati itu menunduk. Dibalik kacamata hitamnya, ia menangis. Jisoo tak lagi berusaha menyembunyikan air matanya. Setidaknya untuk sekarang, Jisoo ingin melampiaskan semua rasa sakit dan kesedihannya.
Sulit untuknya menerima kenyataan pahit saat ini. Segudang sesal hinggap dihati mengingat semua rasa sakit yang diderita Appa-nya seorang diri. Jisoo merasa dirinya begitu bodoh karena tak mengetahui apapun tentang penyakit yang hinggap ditubuh Kyuhyun. Jisoo menyesal karena dirinya baru tau jika Kyuhyun menderita penyakit jantung.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUO VISUAL || Jirene
FantasyShort Story ❝ Duo Visual ❞ Jisoo x Irene Happy Reading❤️ END ••• ❝ I hope the wind will tell you how much, I Love You ❞ ❝ ...Tak semua cinta berlabuh pada pemiliknya. Tak semua cinta berpulang ke tempat yang diinginkan sebelumnya. Tak semua cinta b...