Extra Chapter ( E N D )

1.4K 144 16
                                    

Kim's Auto Group...

Irene ...

Wanita cantik itu kini tengah duduk bersama dengan beberapa petinggi lainnya di dalam ruang rapat perusahaan Kim's. Irene ikut menghadiri pertemuan tersebut mewakili perusahaan Bae Company menggantikan Appa-nya, Bae Donghae yang tidak bisa hadir dalam rapat kerjasama hari ini.

Wanita cantik berwajah dingin itu fokus dengan pembicaraan mereka, tak menghiraukan sepasang mata hazel Jisoo yang terus menatap sendu kearahnya. Irene menyadari keberadaan Jisoo, namun wanita dingin itu seolah tak peduli.

Disisi lain, Jisoo- ia tak sedetikpun mengalihkan pandangan dari saudari kembarnya yang duduk diantara para kolega perusahaan Kim's. Selama meeting berlangsung, Jisoo tak mengatakan apapun. Wanita pirang pemilik bibir hati itu memilih diam seribu bahasa. Ia masih merasa sangat-sangat terkejut dengan kehadiran Irene yang begitu tiba-tiba.

Rasa rindu yang terpendam selama ini seakan menyeruak muncul kembali kepermukaan. Ingin rasanya Jisoo berlari dan memeluk tubuh mungil itu dengan erat. Namun apa daya, Jisoo tak bisa melakukan itu.

Selain harus menghormati semua orang yang ada disana, Jisoo merasa Irene seakan menghindarinya. Terbukti dengan Irene yang terlihat enggan untuk menatapnya membuat Jisoo sadar bahwa saudarinya itu masih sangat kecewa padanya.

" Jadi, bagaimana pendapat kalian tentang tawaran yang kami berikan? " Tanya Shim Changmin.

Pertanyaan itu ditujukan pada Irene selaku pimpinan perusahaan Bae Company- yang kini mendongak mengangkat pandangannya menatap lurus kearah Changmin. Namun sebelum itu terjadi, manik mata rusa Irene lebih dulu bertemu dengan mata sendu Jisoo yang membuatnya sempat mematung untuk beberapa saat sebelum ia kembali memutus kontak mata mereka dan berhasil membuat Jisoo kecewa.

" Sepertinya kami harus membicarakan terlebih dahulu terkait tawaran Tuan Shim dengan pimpinan Bae karena sejujurnya saya berada disini hanya untuk menyampaikan kerja sama kita. Saya sama sekali tidak mempunyai hak untuk memutuskannya saat ini.

Jadi, kami ingin meminta izin pada perusahaan Kim's Group agar bisa memberikan kami waktu untuk berdiskusi. Dan kami akan segera mengkonfirmasi kerja sama ini secepatnya tanpa adanya penundaan lagi. "

Jelas Irene membuat Changmin terkagum dengan pembawaan Irene yang terlihat begitu dewasa dan professional.

Changmin lalu melirik keponakannya yang sedari tadi hanya diam mematung disampingnya. Pria itu tersenyum tipis, ia menyadari benar bahwa keponakan tersayangnya itu masih terkejut dengan kehadiran saudari kembarnya.

Changmin kemudian mengakhiri rapat pagi itu dengan menyetujui permintaan dari putri pemilik Bae Company. Setelah menyelesaikan rapat, satu per satu dari mereka mulai meninggalkan ruang meeting begitupula dengan Irene. Wanita cantik berwajah dingin itu beranjak pergi dari sana setelah berpamitan dengan Changmin yang segera menyenggol lengan Jisoo.

" Apa kau akan membiarkan kakakmu pergi begitu saja tanpa bicara dengannya? " Bisik Changmin membuat Jisoo dengan cepat tersadar.

Jisoo menoleh kearah pamannya sebelum kembali membuang pandangannya menatap punggung Irene yang keluar dari ruangan.

" Soo-ya, kejar dia. Bicaralah dengannya. " Ujar Changmin sembari menepuk pelan pundak Jisoo bermaksud menyemangati.

Jisoo mengangguk seraya mengulas senyum tipis sekilas sebelum beranjak pergi mengejar saudari kembarnya.

" Bae Joohyun! "

Panggilan Jisoo menghentikan langkah Irene yang kini mematung di tempat. Jantungnya kembali berdebar kencang, lagi-lagi ada sesuatu yang berdesir dihati setelah mendengar Jisoo kembali menyebut namanya setelah sekian lama.

DUO VISUAL || JireneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang